BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Amerika Serikat kehilangan salah satu tokoh penting dalam sejarahnya Pada hari Minggu (29/12/2024). Mantan Presiden AS, Jimmy Carter, telah menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 100 tahun. Ia merupakan penerima Nobel Perdamaian dan meninggalkan warisan yang sangat berarti.
Jimmy Carter sebelumnya telah menjalani perwatan rumah sakit dari pertengahan februari 2023 di rumahnya di Plains, Georgia. Kota ini merupakan kota dimana ia dilahirkan dan ketika ia mengelola perkebunan sebelum menjadi gubernur Peach State dan yang akhirnya mencalonkan diri untuk Gedung Putih.
Carter meninggal “dengan tenang” di rumahnya di Plains, “dikelilingi oleh keluarganya,” kata Carter Center dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip dari AFP.
“Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” kata Chip Carter dalam pernyataan itu.
Siapa Jimmy Carter?
Jimmy Carter adalah mantan presiden AS yang hidup paling lama, ini merupakan sebuah hasil yang tidak mungkin terjadi pada tahun 2015 ketika ada isu dari Demokrat Selatan yang membicarakan bahwa ia menderita kanker otak.
Akan tetapi, veteran Angkatan Laut AS dan penganut Kristen yang taat ibadah ini subah beberapa kali melawan segala cobaan untuk menikmati masa pasca-kepresidenanan yang begitu panjang dan membuahkan hasil.
Semasa kepresidenan Jimmy Carter ia selalu berkomitmen pada hak asasi manusia dan keadilan sosial selama masa jabatannya. Dalam dua tahun pertama kepemimpinannya ia berhasil sebagai perantara dalam perjanjian damai antara Israel dan Mesir, yang dikenal sebagai Perjanjian Camp David.
Namun, pemerintahan Presiden AS Jimmy Carter pada saat itu sedang menghadapi berbagai tantangan berat, terutama ketika ada penyanderaan 52 warga AS di Iran serta kegagalan dalam upaya penyelamatan yang dilakukan pada tahun 1980. Ia juga mendapatkan kritikan terkatit penanganan terhadap krisis minyak yang ada di negara tersebut.
Pada bulan November 1980, Ronald Reagan selaku calon dari Partai Republik, berhasil mengalahkan Jimmy Carter dalam pemungutan suara, sehingga presiden dari Partai Demokrat tersebut hanya menjabat selama satu periode. Reagan, yang juga merupakan seorang mantan aktor dan gubernur California, ia memimpin di tengah gelombang konservatisme yang melanda Amerika Serikat.
Kehidupan Setelah Gedung Putih: Kontribusi dan Kegiatan
Seiring dengan berjalannya waktu, citra terhadap Jimmy Carter semakin meningkat, dan hal ini memperhitungkan berbagai kegiatan yang dilakukan setelah masa kepresidenan. Pada tahu 1982, ia mendirikan Carter Centerhal ini untuk mewujudkan visinya tentang diplomasi dunia, dan pada tahun 2002, ia menerima Penghargaan Nobel Perdamaian atas upayanya yang tidak mengenal lelah dalam mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi.
Ia mengamati sejumlah pemilihan umum yang ada di berbagai belahan dunia dan muncul sebagai mediator internasional yang terkemuka, menangani beragam isu global dari Korea Utara hingga Bosnia.
Jimmy Carter, yang suka dikenal dengan senyum lebarnya, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dasar Kristen seperti keadilan dan kasih menjadi dasar kepresidenannya. Ia juga diketahui mengajar sekolah Minggu di gerejanya, Maranatha Baptist, di Plains, hingga pada usianya mencapai 90-an
Beberapa tahun terakhir, ia sudah menerima dari berbagai perawatan yang ada di rumah sakit, termasuk pada bulan Agustus 2015 ia mngungkapkan bahwa menderita kanker otak dan pada saat itu sedang menjalani radiasi.
Sosok Figur Pemimpin, Negarawan, dan Pejuang Kemanusiaan
Setelah mengetahui Jimmy Carter meninggal dunia, pemimpin Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Minggu (29/12) memberikan penghormatan dengan menyebutnya sebagai “simbol upaya kemanusiaan” berkat perannya dalam mediasi Perjanjian Camp David 1978, serta meramalkan bahwa kontribusinya akan “tetap tercatat dalam sejarah.”
Penghormatan juga datang dari berbagai pemimpin Gedung Putih, baik yang pernah menjabat maupun yang sekarang.
Bill Clinton menyatakan bahwa Jimmy Carter “bekerja tanpa lelah untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih adil.” George W. Bush menambahkan bahwa warisan Carter akan “menginspirasi generasi-generasi mendatang di Amerika,” sementara Barack Obama mengungkapkan bahwa mantan presiden tersebut “telah mengajarkan kita semua tentang makna menjalani hidup dengan keanggunan, martabat, keadilan, dan pelayanan.”
Donald Trump menyatakan bahwa orang Amerika memiliki “utang budi” kepada Partai Demokrat, dan dalam unggahan media sosial keduanya, ia menegaskan, “Saya sangat tidak setuju dengannya secara filosofis dan politis.”
Salah satu pencapaian penting dalam kebijakan luar negeri Carter adalah negosiasi pengembalian Terusan Panama ke Panama, yang kini kembali menjadi sorotan setelah Trump mengancam untuk merebut kembali terusan tersebut.
“Amerika dan dunia telah kehilangan seorang pemimpin, negarawan, dan pekerja kemanusiaan yang luar biasa,” ungkap Presiden Joe Biden dan istrinya Jill dalam sebuah pernyataan.
“Bagi siapa pun yang mencari makna hidup yang berarti dan penuh tujuan—hidup yang baik—pelajari kisah Jimmy Carter, seorang pria yang berprinsip, beriman, dan rendah hati.”
Pada April 2021, keluarga Biden sempat berkunjung ke rumah Carter di Plains.
BACA JUGA: Kabar Duka, Eks PM India Manmohan Singh Meninggal Dunia
Gedung Putih kemudian merilis foto yang menunjukkan pasangan tersenyum bersama, meskipun hanya Rosalynn yang terlihat oleh media saat mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Biden sambil menggunakan alat bantu jalan.
Rosalynn, istri Carter selama 77 tahun, meninggal pada 19 November 2023 di usia 96 tahun. Mantan presiden Jimmy Carter, yang terlihat lemah, hadir di upacara peringatannya dengan menggunakan kursi roda dan selimut di pangkuannya.
Jimmy Carter meninggalkan empat anak tiga putra dan satu putri.
(Haqi/Usk)
