BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Juventus dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mendatangkan mantan manajer Barcelona, Xavi Hernandez, pada musim panas mendatang sebagai pengganti Thiago Motta.
Keputusan ini diambil setelah performa Motta yang meskipun mencatatkan 21 pertandingan tak terkalahkan di Serie A, namun dinilai kurang efektif, dengan 13 pertandingan berakhir imbang.
Pelatih berusia 42 tahun itu datang ke Juventus dengan reputasi sebagai pelatih muda berbakat yang gemar menerapkan taktik ofensif, mirip dengan gaya yang ia tunjukkan selama melatih Bologna.
Namun, meski belum mengalami kekalahan, banyak pertandingan yang berakhir dengan hasil seri, yang membuat penggemar Juve kecewa karena tim mereka kehilangan daya saing yang biasanya mereka harapkan dari klub sebesar Bianconeri.
Kritik terhadap Motta semakin tajam, terutama dari para penggemar yang menginginkan perubahan untuk membawa Juventus kembali ke jalur kemenangan.
Laporan dari L’Equipe menyebutkan bahwa manajemen Juventus kini telah mempersiapkan kemungkinan untuk mencari pelatih baru, dengan Xavi Hernandez sebagai kandidat utama jika performa tim tidak membaik.
BACA JUGA: Juventus Datangkan Randal Kolo Muani dari PSG dengan Status Pinjaman
Xavi, yang sebelumnya sukses sebagai pemain dan pelatih di Barcelona, meninggalkan Blaugrana setelah musim lalu dengan hasil yang cukup baik.
Namun, di tengah tekanan besar, terutama terkait dengan kondisi keuangan klub, Xavi akhirnya dipecat setelah memberikan komentar kritis mengenai situasi tersebut.
Meskipun demikian, reputasinya sebagai pelatih dengan filosofi menyerang yang selaras dengan tradisi sepak bola modern membuatnya dianggap sebagai sosok ideal untuk menggantikan Motta.
Bagi Xavi, jika ia menerima tawaran tersebut, tantangan besar menantinya. Juventus, yang memiliki harapan tinggi dari penggemar dan manajemen, tengah berada dalam fase kritis dan membutuhkan pemimpin yang bisa mengembalikan kejayaan mereka.
Masa depan Bianconeri berada di persimpangan penting, dan keputusan terkait pelatih akan menjadi penentu bagi nasib tim.
(Budis)