Jelang Iduladha, DKPP Kota Bandung Terjunkan Ratusan Pemeriksa Hewan Kurban

Penulis: Rizky

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh (Foto: Kyy/TM).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban dengan menerjunkan ratusan petugas lintas institusi untuk melakukan pemeriksaan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh, mengatakan bahwa lebih dari 90 petugas dari DKPP, dibantu relawan dari institusi pendidikan dan organisasi profesi, akan dikerahkan dalam pemeriksaan ini.

Kolaborasi ini melibatkan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat 1, Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, serta dukungan teknologi dari Telkom University melalui aplikasi S-Selamat.

“Tim resmi akan mulai bergerak pada 15 Mei 2025. Mereka akan melakukan pemeriksaan antimortem, yakni pemeriksaan kesehatan sebelum penyembelihan, di seluruh lokasi pedagang hewan kurban di Kota Bandung,” ujar Wilsandi, Selasa (29/4/2025).

Untuk memastikan pemeriksaan berjalan optimal, Kota Bandung dibagi ke dalam 30 kecamatan, dengan masing-masing kecamatan disisir oleh tim khusus. Pemeriksaan akan berfokus pada kondisi fisik hewan, tingkat kebugaran, dan deteksi gejala penyakit menular.

Baca Juga:

Keutamaan Idul Adha, Hewan Kurban Apa yang Paling Afdhal?

Selain itu, tahun ini DKPP juga memperketat penataan lokasi penjualan hewan kurban. Jika sebelumnya terdapat lebih dari 400 titik penjualan, kini jumlah tersebut ditekan menjadi sekitar 200 titik melalui koordinasi dengan aparat kewilayahan. Upaya ini bertujuan menjaga ketertiban kota serta memastikan lokasi penjualan memenuhi aspek tata ruang.

“Setiap hewan kurban yang lulus pemeriksaan akan diberi label khusus dengan barcode yang terhubung ke aplikasi S-Selamat. Masyarakat bisa mengecek riwayat pemeriksaan hewan melalui aplikasi tersebut, sehingga keamanan konsumen lebih terjamin,” jelasnya.

Untuk proses pemotongan, Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bandung tetap menyediakan layanan gratis. Namun, pedagang dan masyarakat diimbau untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) guna mengatur jadwal pemotongan.

Mengenai harga, Wilsandi memperkirakan akan ada sedikit kenaikan akibat faktor pasokan, namun tidak signifikan.

Ia menambahkan bahwa antusiasme masyarakat Kota Bandung untuk berkurban tetap tinggi, dengan pasokan hewan sebagian besar berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Bali, dan daerah lain di Pulau Jawa.

(Kyy/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mulan Jameela
Mulan Jameela Cemburu gegara Celetukan Ahmad Dhani di Backstage!
virus hanta-1
Cek, Ini Peta Persebaran Virus Hanta di Indonesia
Dana bos
Korupsi Dana BOS, Mantan Kepsek SMKN 1 Larantuka Resmi Jadi Tersangka
Sekda Cipaku
Diduga Korupsi Dana Desa, Sekdes Cipaku Resmi Ditahan
Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono Bongkar Dugaan Besar di Balik 25 Wamen di BUMN
Berita Lainnya

1

Akoba Manevent Hadirkan Lokavidya "DigiTradisi: Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital"

2

Gegara Tikus Kencing Sembarangan, Awas Nyawa Melayang

3

Cara Menghitung Skor Nilai Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

4

BREAKING NEWS! Striker Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Mobil di Spanyol

5

Kota Kreatif yang Tersandung Sampah
Headline
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp1 Miliar untuk RW, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp1 Miliar, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
BMKG Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG Himbau Transportasi Darat, Laut dan Udara Waspada Cuaca Ekstrem
Diogo Jota
Kronologi Diogo Jota Tewas: Mobil Keluar Jalur dan Terbakar
Peterpan
Peterpan Comeback, tapi di Mana Ariel dan Uki?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.