BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bagi umat muslim, jadwal Imsak merupakan hal yang penting ketika ingin menjalankan ibadah puasa, terutama pada bulan Ramadan. Jadwal Imsak Ramadan 1446 H di Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Tengah bisa menjadi pengingat bagi masyarakat Lombok dan sekitarnya.
Imsakiyah wilayah Lombok Tengah dan sekitarnya, pada Jum’at (21/3/2025) pukul 04.54 WITA. Jadwal Imsak ini merujuk pada Bimas Islam Kemenag RI, selain itu ibadah selama bulan Ramadan tidak hanya berupa puasa sepanjang siang sejak fajar shadiq terbit hingga matahari terbenam, tapi juga juga dapat menambah ibadah di malam hari.
Diriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni” (H.R. Bukhari).
Saat malam tiba, banyak ibadah yang bisa dilakukan oleh umat Islam Lombok, selain shalat tarawih dan witir, kita bisa menambah tadarus Al-Qur’an, membaca zikir dan doa, serta shalat tahajud.
Ibadah sepanjang puasa Ramadhan yang tahun ini berlangsung pada Maret 2025, akan lebih berkah jika dijalani ketertiban. Termasuk di antaranya, tertib dalam waktu sahur dan jam buka puasa.
Jadwal Imsak Lombok Ramadan di Tahun 2025
Doa Ramadhan Ke 21
Dalam menjalankan bulan penuh berkah ini, ada baiknya umas islam, khusus nya masyarakat Lombok memperbanyak ibadah dan tidak lupa juga untuk selalu berdoa.
Berikut adalah doa Ramadan hari ke-21:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيلاً، وَلَا تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ عَلَيَّ سَبِيلاً، وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ لِي مَنْزِلًا وَمَقِيلًا، يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِينَ.
Latin:
Allahumma aj‘al lī ilā marḍātika dalīlā, wa lā taj‘al liṣ-ṣhayṭāni ‘alayya sabīlā, waj‘alil-jannata lī manzilan wa maqīlā, yā qāḍiya ḥawā’ijiṭ-ṭālibīn.
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah aku orang yang selalu mendapat petunjuk menuju keridhaan-Mu, dan janganlah Engkau biarkan setan berkuasa atasku. Jadikanlah surga sebagai tempat tinggalku dan tempat istirahatku. Wahai Dzat yang Maha Mengabulkan permintaan orang-orang yang memohon.”
Keunikan Ramadan di Lombok
Ramadan di Lombok bukan hanya tentang ibadah puasa, tetapi juga kaya akan tradisi dan budaya yang khas. Masyarakat Sasak, sebagai suku asli Lombok, memiliki cara tersendiri dalam menyambut dan menjalani bulan suci ini. Berikut beberapa keunikan Ramadan di Lombok:
1. Tradisi Masyarakat saat Berbuka dan Sahur
Masyarakat Lombok sering mengadakan berbuka puasa atau “buka bersama” secara berkelompok, baik di masjid maupun di rumah-rumah warga.
Salah satu tradisi unik adalah “Megibung”, yaitu makan bersama dalam satu nampan besar yang mencerminkan kebersamaan dan kekeluargaan.
Tradisi ini diwarisi dari Kerajaan Karangasem di Bali dan masih lestari hingga kini.
Sedangkan saat sahur, beberapa daerah di Lombok memiliki kebiasaan membangunkan warga dengan tabuhan bedug atau kentongan, terutama di desa-desa yang masih kental dengan nilai tradisionalnya.
Hal ini dilakukan oleh para remaja atau masyarakat setempat sebagai bagian dari menjaga semangat ibadah puasa.
2. Makanan Khas yang Sering Dikonsumsi saat Ramadan
Lombok memiliki berbagai makanan khas yang selalu hadir di bulan Ramadan. Masyarakat Lombok sering menyajikan Poteng Jaje Tujak, makanan manis berbahan dasar ketan dengan tape singkong, saat berbuka puasa.
Mereka juga memasak Ares, sayur khas yang terbuat dari batang pisang muda dengan santan dan daging ayam atau sapi.
Selain itu, mereka menghidangkan Sate Rembiga, sate daging sapi yang gurih dan pedas, sebagai menu berbuka. Beberuk Terong, lalapan segar dan pedas khas Lombok, juga sering mereka santap sebagai pelengkap hidangan berbuka.
3. Kegiatan Ibadah yang Populer
Selain melaksanakan salat tarawih di masjid-masjid, masyarakat Lombok juga mengadakan beberapa kegiatan ibadah khas saat Ramadan, seperti:
- Nuzulul Quran di Masjid Bayan Beleq, sebuah acara keagamaan di salah satu masjid tertua di Lombok yang menjadi daya tarik wisata religi.
- Tradisi Maleman, yaitu memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadan. Masyarakat biasanya mengadakan doa bersama dan tadarus Al-Qur’an di masjid atau surau kecil.
- Perayaan Idul Fitri dengan Lebaran Topat, yaitu tradisi seminggu setelah Idul Fitri di mana masyarakat Lombok, khususnya suku Sasak, merayakan dengan makan ketupat dan ziarah ke makam para wali atau leluhur.
Tradisi-tradisi ini menjadikan Ramadan di Lombok penuh dengan kehangatan, kebersamaan, dan nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga budaya dan mempererat tali silaturahmi.
(Magang UKRI/Ajeng-Aak)