Jadwal Adzan Magrib Lombok Hari Ini 25 Maret 2025

Jadwal Adzan Magrib Lombok
(Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bagi umat muslim, jadwal adzan magrib merupakan hal yang penting ketika ingin menjalankan ibadah puasa, terutama pada bulan Ramadan. Jadwal adzan magrib Ramadan 1446 H di Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Utara bisa menjadi pengingat berbuka bagi masyarakat Lombok dan sekitarnya.

Adzan magrib wilayah Lombok Utara dan sekitarnya, pada Selasa (25/3/2025) pukul 18.32 WITA. Jadwal ini merujuk pada Bimas Islam Kemenag RI, selain itu ibadah selama bulan Ramadan tidak hanya berupa puasa sepanjang siang sejak fajar shadiq terbit hingga matahari terbenam, tapi juga juga dapat menambah ibadah di malam hari.

Diriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, dosa-dosanya yang telah lampau akan diampuni” (H.R. Bukhari).

Saat malam tiba, banyak ibadah yang bisa dilakukan oleh umat Islam Lombok, selain shalat tarawih dan witir, kita bisa menambah tadarus Al-Qur’an, membaca zikir dan doa, serta shalat tahajud.

Ibadah sepanjang puasa Ramadhan yang tahun ini berlangsung pada Maret 2025, akan lebih berkah jika dijalani ketertiban. Termasuk di antaranya, tertib dalam waktu sahur dan jam buka puasa.

Jadwal Magrib Lombok Ramadan di Tahun 2025

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah Lombok-Utara-13-642x1024.jpg

BACA JUGA:

HUT PWI Kota Bogor, Fetty Anggraenidini Hadiri Acara Santunan Anak Yatim dan Buka Puasa Bersama

Kastil Windsor Gelar Bukber Perdana dalam 1000 Tahun

Doa Ramadhan Ke 25

Dalam menjalankan bulan penuh berkah ini, ada baiknya umas islam, khusus nya masyarakat Lombok memperbanyak ibadah dan tidak lupa juga untuk selalu berdoa.

Berikut adalah doa yang bisa dibaca pada hari ke-25 Ramadan:

اللهم اجعلني فيه محباً لأوليائك، ومعادياً لأعدائك، مستناً بسنة خاتم أنبيائك، يا عاصم قلوب النبيين

Allāhummaj‘alnī fīhi muḥibban li-awliyā’ika, wa mu‘ādiyan li-a‘dā’ika, mustannan bi-sunnati khātami anbiyā’ika, yā ‘āṣima qulūbin-nabiyyīn.

Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah aku di hari ini sebagai orang yang mencintai para wali-Mu, membenci musuh-musuh-Mu, dan mengikuti sunnah penutup para nabi-Mu. Wahai Dzat yang menjaga hati para nabi.”

Semoga kita semua mendapat keberkahan dan perlindungan Allah di hari ke-25 Ramadan ini.

Sejarah Penentuan Waktu Salat dan Puasa dalam Islam

Sejak zaman Rasulullah ﷺ, umat Islam menentukan waktu salat dan puasa dengan mengamati fenomena alam, seperti posisi matahari dan perubahan warna langit, bukan berdasarkan jam seperti sekarang.

1. Penentuan Waktu Salat di Zaman Rasulullah

Waktu salat sudah ditetapkan sejak awal Islam melalui wahyu yang diberikan kepada Rasulullah ﷺ. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’: 78)

Rasulullah ﷺ dan para sahabat menentukan waktu salat dengan mengamati pergerakan matahari, seperti berikut:

  • Subuh → Umat Islam memulai salat saat fajar shadiq muncul (cahaya putih memanjang di ufuk timur) dan mengakhirinya sebelum matahari terbit.
  • Zuhur → Mereka melaksanakan salat ketika matahari tergelincir ke barat (saat bayangan benda mulai bergeser) hingga sebelum masuk waktu Asar.
  • Asar → Umat Islam menunaikan salat saat bayangan suatu benda sama panjang atau lebih dari bendanya hingga menjelang matahari terbenam.
  • Magrib → Mereka mendirikan salat setelah matahari benar-benar terbenam hingga cahaya merah di langit menghilang.
  • Isya → Umat Islam menunaikan salat setelah cahaya merah di langit hilang hingga menjelang fajar.

Pada masa Rasulullah, Bilal bin Rabah bertugas mengumandangkan azan sebagai tanda masuknya waktu salat. Tidak ada alat penunjuk waktu seperti jam, sehingga umat Muslim saat itu mengandalkan posisi matahari dan bayangan benda sebagai penanda.

2. Penentuan Waktu Puasa di Zaman Rasulullah

Allah mewajibkan puasa Ramadan pada tahun ke-2 Hijriyah. Umat Islam menentukan waktu berpuasa berdasarkan pergerakan matahari, dengan aturan berikut:

  • Imsak → Umat Islam menghentikan makan dan minum sebelum azan Subuh, dengan tanda munculnya fajar shadiq.
  • Berbuka puasa (Magrib) → Saat matahari terbenam sepenuhnya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Apabila malam datang dari arah sini (timur), siang berlalu dari arah sana (barat), dan matahari telah tenggelam, maka orang yang berpuasa boleh berbuka.” (HR. Bukhari & Muslim)

Sejak awal Islam, umat Muslim menentukan waktu puasa dan salat dengan cara sederhana, yaitu mengamati fenomena langit secara langsung.

 

(Magang UKRI/Ajeng-Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Syndication: Desert Sun
Moyuka Uchijima Ukir Sejarah di Madrid Open 2025
Perempat Final Japan Open 2024
Tim Indonesia Hadapi Laga Penentuan Berat Kontra India di Piala Sudirman 2025
Real Madrid
Ancelotti Pilih Latih Timnas Brasil, Akhiri Karier di Real Madrid
jalan-caringin-1-1024x768-4-10
Linkin Park Guncang Jakarta dalam ‘From Zero World Tour’, Rayakan Kebangkitan Baru!
jalan-caringin-1-1024x768-4-9
Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Hari Kedua Survivor Tersesat di Gunung Manglayang!
Berita Lainnya

1

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik

2

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

3

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Franco-Morbidelli-21-copy
Cidera di MotoGP Jerez, Franco Morbidelli Hadapi Ancaman Serius
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah
situs dampuawang indramayu
Situs Dampuawang Indramayu akan Diteliti Mendalam, Kemendikbud: Potensinya Sangat Besar!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.