BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Jack Della Maddalena datang ke UFC 322 dengan rasa percaya diri yang tinggi. Juara welterweight asal Australia itu tahu betul siapa yang akan dihadapinya pada 15 November di Madison Square Garden mendatang, Islam Makhachev, mantan penguasa lightweight sekaligus salah satu grappler paling ditakuti di dunia MMA.
Namun, Della Maddalena tidak gentar. Ia justru mengaku sudah bisa membaca rencana lawannya sejak awal.
“Dia mungkin akan langsung mencoba bergulat sejak bel berbunyi. Itu cara dia bertarung, itu kekuatannya, dan saya sudah menyiapkan diri untuk itu,” ujar Della Maddalena kepada Submission Radio, dikutip Minggu (28/9/2025).
Meski mengakui ancaman Makhachev di ground, Della Maddalena tetap yakin bisa mengendalikan situasi. Baginya, kuncinya adalah menjaga duel tetap berdiri dan memanfaatkan keunggulannya sebagai striker bersih dengan kombinasi tajam.
“Saya akan mencari penyelesaian. Itu skenario terbaik. Saya bisa melihat itu terjadi, membuat atap MSG seakan runtuh,” ujarnya.
Baginya, menghadapi Makhachev bukan beban, melainkan kesempatan emas untuk membuktikan bahwa dirinya pantas disebut striker paling berbahaya di UFC saat ini.
Baca Juga:
Estimasi Bayaran Islam Makhachev-Jack Della Maddalena di UFC 322
Di sisi lain, Makhachev (27-1 MMA, 16-1 UFC) datang membawa reputasi sebagai grappler terbaik dalam satu dekade terakhir. Catatan kekalahannya hanya satu, pada 2015, ketika Adriano Martins menjatuhkannya dengan satu pukulan balasan.
Sejak itu, ia merangkai 28 kemenangan beruntun dan merebut sabuk lightweight, bahkan sempat digadang-gadang sebagai penerus Khabib Nurmagomedov.
Namun, dengan melepas sabuk lightweight usai drama kekalahan Belal Muhammad, Makhachev kini mempertaruhkan seluruh warisan kariernya di kelas welter.
Pertarungan ini menghadirkan benturan gaya klasik MMA, striker murni versus grappler dominan. Bedanya, Della Maddalena bukan sekadar striker biasa.
Ia punya pertahanan takedown yang tangguh dan ukuran tubuh lebih besar dibanding mayoritas lawan Makhachev sebelumnya.
Jika bisa menjaga pertarungan tetap berdiri, ia berpotensi mengulang skenario buruk yang pernah menimpa Makhachev satu dekade lalu.
Bagi Della Maddalena, kemenangan di MSG akan menegaskan statusnya sebagai wajah baru divisi welterweight, sekaligus mengukuhkan Australia sebagai salah satu kiblat baru MMA dunia.
Sedangkan untuk Makhachev, keberhasilan menaklukkan kelas kedua akan menempatkan namanya sejajar dengan legenda multi-divisi UFC, dari Randy Couture hingga Daniel Cormier.
(Budis)