BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus perusakan rumah singgah dan pembubaran retret di Cidahu, Sukabumi, kembali mencuat setelah istri dari salah satu tersangka meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk membebaskan suaminya dari tahanan. Permohonan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan yang memicu beragam reaksi publik.
Keluarga tersangka menemui Kang Dedi Mulyadi, yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, untuk meminta bantuan hukum. Mereka berharap Kang Dedi dapat menggunakan kewenangannya untuk membebaskan tersangka. Namun, Dedi Mulyadi dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak memiliki kapasitas untuk mengeluarkan seseorang dari tahanan.
“Kalau saya yang ngeluarin orang dari tahanan enggak bisa, yang bisa itu penyidik bukan Gubernur. Yang mengusahakan itu pengacara,” ujar Kang Dedi Mulyadi, menjelaskan batasan kewenangannya sebagai kepala daerah.
Pernyataan ini menegaskan bahwa proses hukum harus berjalan sesuai prosedur dan wewenang untuk membebaskan tahanan berada di tangan penyidik, bukan gubernur.
Dedi Mulyadi juga menambahkan bahwa sebagai gubernur, ia tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan, karena hal tersebut merupakan wewenang penuh dari pihak kepolisian. Hal ini sejalan dengan prinsip negara hukum yang menjunjung tinggi independensi lembaga penegak hukum.
Kasus tersangka perusakan rumah singgah dan pembubaran retret ini sebelumnya sempat viral di media sosial, menarik perhatian publik luas dan memicu perdebatan mengenai toleransi dan penegakan hukum di Indonesia.
Permintaan bantuan dari keluarga tersangka kepada figur publik seperti Kang Dedi Mulyadi menunjukkan upaya mereka untuk mencari jalan keluar dari jeratan hukum, meskipun terbatasnya kewenangan seorang gubernur dalam hal ini.
Baca Juga:
Mengenal Sosok Dika, Bocah Viral Pacu Jalur yang Tembus ke Paris Hingga Milan
Pohon Hasan Ulee Lheue di Banda Aceh yang Viral Kini Ditebang Oknum Tak Bertanggung Jawab
Komentar netizen
Berikut adalah komentar-komentar dari warganet yang terekam dalam unggahan tersebut, dipisahkan sesuai nama akun.
“ngeliat temen2 ga ngebela pelaku dan malah ngedukung polisi buat menghukum pelaku,’aku terharu jujur, terima kasih ya temen2 muslim ku yang baik’. salam toleransi,” tulis pemilik akun instagram @becc***
“Suamimu gak mikir kedepan nya gimana kak. Harusnya bisa mikir tindak tanduknya bisa merugikan pro dan keluarga. Semoga bisa jadi pelajaran kedepan nya,” tulis @salsa***
“suaminya pas mau ngrusak mikir kluarganya ga,” tulis @erna***
“Wkwk lucu lucu kelakuannya. Klo dah kaya gini aja nangeeesssss,” tulis @cing***
“Sukurin, maap ya,” tulis @fel***
“72 still waiting,” tulis @baine***
“Kadang orang yg terlalu over intoleransinya justru mereka kadang sholat aja masih bolong” “padahal dalam alquran udah di jelaskan, untukmu agamamu, untukmu agamamu.. y sudah cukup kita focus ke agama kita sambil dakwah pelan” gk usah kayak gtu,” tulis @zana***
(Hafidah Rismayanti/Aak)