JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Militer Israel terus menggempur kawasan Gaza. Dalam serangan terbarunya, sebanyak 19 orang tewas di Gaza tengah dan selatan pada Selasa (4/6/2024) waktu setempat.
Petugas medis Palestina mengatakan tujuh belas dari kematian tersebut terjadi dalam serangan udara Israel yang terpisah terhadap kamp pengungsi al-Bureij dan al-Maghazi serta kota Deir-al-Balah di Gaza tengah.
Dua orang polisi yang membantu melindungi pengiriman bantuan kemanusiaan di kota Rafah menjadi korban tewas dalam serangan tersebut.
Sementara itu, Tank-tank terus menembaki sebuah wilayah di sebelah timur kamp al-Nusseirat pada Selasa (4/6/2024) malam.
Beberapa saksi mengatakan kepada Reuters melalui aplikasi obrolan bahwa dorongan militer Israel yang baru menimbulkan kepanikan, dengan beberapa keluarga yang tinggal di al-Maghazi mulai melarikan diri di bawah tembakan tank, dan empat peluru jatuh di dekat sebuah klinik di kamp tersebut.
Dalam pernyataan singkat yang dikeluarkan pada hari sebelumnya, militer Israel mengatakan jet-jet tempurnya menyerang sasaran militan Hamas di Gaza tengah.
Sementara pasukan darat israel beroperasi secara terfokus dengan bimbingan intelijen di wilayah al-Bureij.
Namun, laporan tersebut tidak memberikan informasi terkini mengenai aktivitas di Rafah, yang disapu pasukan Israel bulan lalu. Militer Israel mengklaim serangan tersebut sebagai operasi terbatas untuk membasmi unit tempur terakhir Hamas yang masih utuh setelah hampir delapan bulan perang dahsyat di Jalur Gaza.
Kota kecil yang berbatasan dengan perbatasan selatan Gaza dengan Mesir telah menampung sekitar satu juta warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di wilayah lain di wilayah tersebut, namun sebagian besar telah melarikan diri lagi saat menghadapi serangan tank Israel.
Israel melancarkan serangan udara dan darat di Gaza pada Oktober lalu dan bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah militan menyerbu melintasi perbatasan ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel. Sekitar 120 sandera masih berada di Gaza.
Kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 36.000 orang di Gaza yang padat penduduknya, menurut otoritas kesehatan Israel, yang mengatakan ribuan mayat lainnya terkubur di bawah reruntuhan.
BACA JUGA: Pembantaian di Rafah Tak Hentikan AS Kirim Senjata ke Israel
Sementara itu, Qatar mengatakan pada Selasa (4/6/2024) bahwa pihaknya telah menyampaikan proposal gencatan senjata Israel kepada Hamas yang mencerminkan proposal tiga fase yang diajukan pada Jumat (31/6/2024) oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dan bahwa makalah tersebut sekarang lebih mendekati posisi kedua belah pihak.
Qatar, yang telah melakukan mediasi di Gaza antara Israel dan Hamas, juga menekankan bahwa harus ada posisi yang jelas dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan.
“Kesepakatan gencatan senjata harus segera mengakhiri penderitaan panjang seluruh rakyat di Gaza dan para sandera serta keluarga mereka dan memberikan peta jalan bagi gencatan senjata permanen dan mengakhiri krisis (kemanusiaan),” katajuru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari dalam konferensi pers.
(Dist)