BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Surat yang ditulis oleh Raden Ajeng (RA) Kartini resmi diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO dan masuk dalam daftar Memory of the World.
Pengakuan ini resmi diumumkan oleh UNESCO pada pers rilis hari Kamis, 17 April 2025. Dalam sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke 221 yang diadakan di paris, UNESCO resmi menetapkan penambahan 74 dokumen seluruh dunia ke dalam warisan Memory of the World.
Warisan dokumen ini meliputi buku, manuskrip, foto, peta, hingga rekaman suara dan video.
Memory of the World merupakan program yang bertujuan untuk mendorong pelestarian dan akses universal terhadap warisan dokumenter manusia.
UNESCO menilai bahwa warisan dokumenter merupakan warisan yang rentan dan berisiko hilang, sehingga perlu untul dilindungi.
“Warisan dokumenter adalah elemen penting namun rapuh dari memori dunia,” ucap Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay.
“Karena itu, UNESCO terus berupaya melestarikannya dengan berbagi praktik terbaik, serta memelihara daftar ini sebagai rekaman dari jejak sejarah umat manusia,” lanjutnya.
RA Kartini adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan hak-hak dan kebebasan perempuan.
Surat surat kartini yang ditulis kepada sahabat-sahabat pena-nya merupakan dasar untuk memahami kehidupan dan gagasan dari RA Kartini.
Semasa hidupnya (1879-1904), Kartini banyak menuangkan pemikirannya tentang pendidikan perempuan, emansipasi, kesetaraan gender, serta kritiknya terhadap sistim dan budaya patriarki yang mencengkram wanita pada zaman itu.
Mengutip dari UNESCO, surat-surat Kartini yang tersimpan di institusi-institusi Belanda menggambarkan sumber dari pemikirannya.
Sementara arsip Kartini yang tersimpan di Indonesia mencerminkan dampak dari surat-surat itu terhadap pendidikan, emansipasi, dan perjuangan kesetaraan gender.
Di Indonesia sendiri, kumpulan surat Kartini telah dibukukan ke dalam buku bertajuk “Habis Gelap Terbitlah Terang”, yang dikumpulkan oleh sahabat penanya JH Abendanon.
Baca Juga:
Semangat Kartini Hidup di Balai Kota Bandung, Semua Petugas Apel Perempuan!
Dokumen tersebut merupakan arsip penting yang menjadi dasar perjuangan kesetaraan gender di Indonesia. Untuk itu, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan National Archives of Netherlands dari Leiden University Belanda mengajukan surat kartini sebgai warisan dunia.
UNESCO menggambarkan bahwa sosok RA Kartini telah menjadi sumber inspirasi dalam diskusi Indonesia dan internasional tentang pendidikan, feminisme, dan kesetaraan gender. Atas gagasan dan idenya, sosok RA Kartini pun diperingati di Indonesia pada tanggal 21 April setiap tahunnya.
Penetapan dokumen Kartini oleh UNESCO menjadi bentuk pengakuan dunia terhadap perjuangan RA Kartini serta gagasannya dalam memperjuangkan emansipasi dan kesetaraan gender. Masuknya surat kartini dalam Memory of the World juga menunjukan pentingnya pelestarian dokumen bersejarah yang menjadi tonggak penting peradaban manusia.
(Raidi/Budis)