IPM Jabar Selatan Rendah, Agung Yansusan: Jangan Sampai Dianaktirikan

Penulis: Vini

Agung Yansusan
(Instagram/agung.yansusan)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Agung Yansusan, menyoroti ketimpangan pembangunan di wilayah Jawa Barat bagian selatan, khususnya dalam sektor pendidikan.
Menurutnya, ketimpangan tersebut tercermin dari rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sebagian besar kabupaten/kota di kawasan selatan provinsi ini.

“Kalau dilihat dari peta sebaran IPM, wilayah utara rata-rata berada pada level sedang. Tapi di selatan, hampir semua masih rendah. Ini menunjukkan kualitas pendidikan, ekonomi, dan kesehatan di selatan belum memadai,” kata Agung dalam wawancara bersama Teropongmedia, Kamis (26/6/2025).

Agung menilai ketimpangan ini sebagai masalah struktural yang harus segera diatasi melalui kebijakan pembangunan yang lebih berpihak. Ia menekankan pentingnya komitmen serius dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar pembangunan tidak terpusat di wilayah utara saja.

“Kita tidak boleh membiarkan Jawa Barat Selatan seperti dianaktirikan. Harus ada perhatian lebih dalam bentuk pembangunan infrastruktur, subsidi pendidikan, atau dorongan untuk sektor pertanian. Semua itu harus dijadikan fokus dalam APBD provinsi,” tegasnya.

Selain aspek infrastruktur, Agung juga menyoroti pentingnya intervensi pada kualitas tenaga pendidik sebagai kunci perbaikan pendidikan di selatan. Menurutnya, pendekatan anggaran untuk menambah tunjangan dan kuantitas guru bisa menjadi solusi konkret.

“Manusia secara fitrah akan bekerja lebih serius ketika mendapatkan dukungan yang layak, salah satunya lewat tunjangan. Meski tidak semua, tapi secara umum itu sangat berpengaruh,” jelas Agung.

Baca Juga:

Ijazah Siswa Masih Ditahan, Agung Yansusan Tekankan Implementasi Putusan MK

Pertanian Terabaikan, Agung Yansusan Desak Pemprov Jabar Prioritaskan Ketahanan Pangan

Ia menambahkan, rasio antara jumlah guru dan siswa di wilayah selatan masih belum ideal, sehingga peningkatan jumlah tenaga pendidik juga perlu didorong agar sejalan dengan standar minimum pelayanan pendidikan.

“Penambahan guru dan pemberian tunjangan layak harus menjadi prioritas, karena dari situ akan berdampak pada peningkatan mutu belajar-mengajar dan pada akhirnya mendongkrak IPM wilayah selatan,” pungkasnya.

(Virdiya/_Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

5

CEK FAKTA: Pangeran Arab Terbangun Setelah 20 Tahun Koma
Headline
Daftar 30 Nama Pemain Yang Akan Tampil Membela Liga Indonesia All Star
Daftar 30 Nama Pemain Yang Akan Tampil Membela Liga Indonesia All Star
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.