BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam kehidupan yang penuh dengan dinamika, majelis ilmu, zikir, sholawat, dan doa menjadi oase spiritual yang menyejukkan hati.
Sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah pertemuan religius, “Gempungan ilmu, Gempungan zikir, Gempungan sholawat, Gempungan Maulid, Gempungan doa, dan Gempungan tawassul,” semuanya adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bagi generasi muda, memahami esensi dari majelis-majelis seperti ini tidak hanya penting untuk penguatan iman, tetapi juga sebagai pondasi dalam menghadapi tantangan zaman.
Hujan Rahmat dan Ampunan Allah
Seperti dalam ceramahnya KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi disebutkan tentang “hujan rahmat, hujan welas asih, hujan pangampura, hujan hidayah, dan hujan pertolongan” yang Allah turunkan kepada hamba-hamba-Nya yang hadir.
Ini adalah tentang betapa besar kasih sayang Allah kepada umat-Nya yang bersungguh-sungguh mencari keridhaan-Nya. Bagi anak muda, hal ini mengingatkan bahwa setiap usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah tidak akan sia-sia.
Allah selalu membuka pintu ampunan dan pertolongan-Nya bagi siapa saja yang bersedia mengetuk pintu-Nya dengan ikhlas.
Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama dalam setiap aspek kehidupan. Dalam majelis ini, disebutkan pentingnya meneladani sikap, akhlak, dan ajaran beliau.
Generasi muda hari ini sering kali terjebak dalam arus modernisasi yang kadang mengaburkan nilai-nilai spiritual.
Dengan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan hidup, tetapi juga meraih kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
BACA JUGA:
Dahsyatnya Sholawat Nariyah! Kunci Pembuka Rezeki, Begini Kata KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi
KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi Beri Tips Jaga Etika dan Ibadah dengan Sesama Makhluk
Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembentukan Karakter
Orang tua dan guru memiliki peran sentral dalam membentuk karakter generasi muda. Dalam pertemuan ini, diingatkan betapa besar pengorbanan seorang ibu dan bapak dalam mendidik anak-anaknya.
“Pengorbanan ibu tidak bisa dibandingkan dengan apa pun,” demikian pesan yang disampaikan KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi dalam ceramahnya.
Bagi anak muda, menghormati dan menyayangi orang tua adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar. Selain itu, guru sebagai pembimbing ilmu juga memiliki posisi mulia.
Menghargai jasa guru dan menimba ilmu dengan sungguh-sungguh adalah langkah penting dalam meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Islam mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, baik itu tetangga, teman, maupun saudara seiman. Dalam majelis ilmu dan zikir yang KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi pimpin ini. Ditekankan bahwa hak sesama muslim harus dipenuhi dengan baik.
Generasi muda perlu memahami bahwa hidup tidak hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita berkontribusi bagi kebaikan orang lain. Silaturahmi, saling membantu, dan menjaga keharmonisan adalah kunci kehidupan yang penuh berkah.
Memanfaatkan waktu untuk kebaikan, kita bisa menjadi generasi yang tidak hanya sukses secara duniawi, tetapi juga berhasil meraih kebahagiaan sejati di akhirat.
(Hafidah Rismayanti/Budis)