Indonesia Bisa Kaya Raya Jika Ekspor Pasir Silika Disetop, Simak Penjelasannya

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pemerintah tak henti memberlakukan kebijakan yang mengarah pada kemandirian di bidang pertambangan. Kebijakan hilirisasi bukan hanya untuk nikel dan bauksit, melainkan pula untuk komoditas pasir silika yang potensinya melimpah di bumi Indonesia.

Presiden menegaskan bahwa penutupan ekspor komoditas tambang pasir silika itu sebagai strategi Indonesia untuk menimialisasi ketergantungan pada impor komponen produk jadi.

“Tahun 2027, ekosistem EV harus tuntas. Semua hilirisasi termasuk pasir silika juga akan kita larang ekspor. Kalau pasir silika ini saya sudah hitung turunannya ada 60 ribu, ada nilai tambah yang besar,” ungkap Jokowi di Istana Negara, belum lama ini.

Silika atau pasir kuarsa merupakan salah satu bahan baku penting untuk komponen semikonduktor, panel surya dan sejumlah produk non elektronik seperti keramik dan pasta gigi.

Melalui kebijakan hilirisasi itu, pasir silika akan diproses menjadi wafer silikon, yang dapat mendukung kemandirian industri photovoltaic (PV) module dan semikonduktor dalam negeri.

BACA JUGA: Ekspor Nikel Mentah Dihentikan, Jokowi: ‘Perkiraan saya tahun Ini akan tembus Rp468 triliun lebih

Wafer silikon merupakan komponen penting dalam pembuatan semikonduktor, yang ditemukan di semua jenis perangkat elektronik.

Sekiranya kebijkaan hilirisasi silika dengan menyetop keran ekspor bahan bakunya, maka Indonesia memiliki komoditas secara mandiri untuk pengembangan industri semikonduktor untuk mendulang devisa negara serta penciptaan lapangan kerja.

Dengan demikian, butuh dorongan kuat di sektor industri, dari hulu sampai hilir untuk menghasilkan komponen wafer silikon berbasis solar grade silicon (SGS) dan electronic grade silicon (EGS).

Staf Ahli bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kemenperin, Ignatius Warsito menjelaskan, wafer silikon merupakan material building block bagi industri semikonduktor dan sel surya.

Namun saat ini industri yang mengolah silika hingga menjadi wafer silikon solar grade belum tersedia di Indonesia.

Warsito mengatakan, hilirisasi silika menjadi wafer silikon bisa mewujudkan kemandirian industri photovoltaic (PV) module dan semikonduktor dalam negeri.

Ia menekankan, agar pengembangan hilirisasi silika menjadi wafer silikon itu tercapai, maka harus dilakukan beberapa kegiatan penunjang, seperti penyusunan roadmap industri wafer silikon dan pembuatan pohon industri secara komprehensif.

Sementara itu Wiwik Pudjiastuti selaku Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam (ISKBGNL) Kemenperin mengatakan, merujuk pada data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki:

  • 328 perusahaan pencadangan pasir silika;
  • 98 pemegang izin usaha pertambangan (IUP);
  • 82 pemegang IUP eksplorasi dengan realisasi penambangan pasir silika pada 2021 sebesar 2,01 juta meter kubik, dan 330 juta ton total cadangan.

Cadangan pasir kuarsa itu cukup melimpah di Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat, serta di tempat lainnya yang belum terungkap.

“Sedangkan kuarsit total sumber dayanya sebesar 297 juta ton dan lokasi utama potensi penambangannya ada di Aceh,’’ ungkap Wiwik, dikutip dari Indonesia ID.

Berdasarkan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin, jelas Wiwik, saat ini tercatat ada 21 perusahaan pengolahan pasir silika dengan kapasitas terpasang 738.536 ton per tahun (tpy).

BACA JUA: Ekspor Bahan Mentah Bijih Bauksit Dihentikan Mulai Juni 2023, Indonesia Siap-siap Raup Cuan Berlipat

Dari sembilan perusahaan di antaranya yang tersebar di Jawa dan Kalimantan, realisasi volume produksi silika pada 2022 mencapai sebesar 404.755 ton, dengan utilisasinya mencapai 68,48%.

Sedangkan untuk jenis produknya, masih diminati pasir silika, tepung silika dan resin coated sand.

Dari sisi potensi bahan baku industri PV dan semikonduktor, data BPS 2022 menyebutkan, potensi nilai substitusi impor untuk Wafer Silikon mencapai USD17,7 juta USD, USD120 juta produk semi konduktor, USD6,2 juta untuk solar cell tidak dirakit, dan mencapai USD65,9 juta untuk solar cell dirakit.

Dengan demikian, tegas Wiwik, sekiranya Indonesia mempu menyiapkan sendiri, tentu akan menjadi potensi yang sangat besar.

“Sehingga potensi-potensi substitusi impor produk olahan silika sebagai bahan baku industri PV dan semikonduktor tersebut dapat diraih,” tutur Wiwik.

Mulai tahun 2023 ini, kata Wiwik, Kemenperin akan menyusun rencana aksi kebijakan hilirisasi komoditas silika, dimulai dengan penyusunan draf roadmap hilirisasi silika menjadi wafer silikon tahun 2025–2035.

Kebijkaan itu dilakukan guna mewujudkan kemandirian industri PV module dan semikonduktor yang akan mulai disusun pada tahun 2023 ini.

2024 mendatang, masuk pada fase finalisasi penyusunan roadmap hilirisasi silika menjadi wafer silikon tahun 2025-2035, yang berlanjut pada penyusunan peraturan Menteri Perindustrian terkait roadmap tersebut.

Begitu banyak kegunaan pasir silika bagi sektor perindustrian, di antaranya untuk kebutuhan industri gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan lain-lain.

Sebagian besar masih dapat memakai pasir silika dengan kandungan Si02 99.5 %, namun impuritas bisa jadi masih 200 ppm.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Minimalkan Kebocoran Anggaran Negara
Rawan di Korupsi, Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Minimalkan Kebocoran Anggaran Negara
Harga pangan
Cek! Harga Pangan Kamis, Telur Ayam Rp32.380/kg, Bawang Merah Rp38.050/kg
Penetapan Tersangka Hasto
Soal Penetapan Tersangka Hasto, Jokowi Memilih Tersenyum 'Saya sudah Purnatugas, Pensiunan Biasa'
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.