BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Publik dihebohkan dengan beredarnya kembali video sambutan Inayah Wahid dalam acara peresmian patung Gus Dur di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU).
Acara tersebut digelar pada Rabu (6/9/2023) lalu, dengan Inayah Wahid, anak bungsu Presiden ke-4 RI, menjadi perwakilan keluarga yang menandatangani prasasti.
Sebelum penandatanganan, Inayah Wahid memberikan sambutan dalam seminar bertajuk ‘Harlah Gus Dur Goes to Campus, Gus Dur Memorial Lecture’.
Dalam seminar tersebut, adik Alissa Wahid itu mengungkapkan rasa terkejutnya saat pertama kali dihubungi panitia untuk meresmikan patung ayahnya.
“Terima kasih atas undangannya untuk meresmikan patung Gus Dur. Saya begitu dibilangin sama Mas Joko, ‘mbak itu nanti diminta untuk meresmikan patung Gus Dur’. Astaghfirullahaladzim,” ujar Inayah Wahid.
BACA JUGA : 4 Fakta Sunhaji Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah
Sebut Tidak Otentik
Inayah menilai patung Gus Dur yang berdiri di depan Gedung Perpustakaan UIN SATU tidak relevan dengan sosok ayahnya.
“Sekolah Islam, kok masang patung gitu kan? Apalagi begitu lihat patungnya Gus Dur lagi baca, gak masuk akal wong Gus Dur gak bisa baca. Sungguh tidak otentik,” sambung Inayah Wahid.
Oleh karena itu, Inayah mencurigai adanya campur tangan pihak tertentu agar patung Gus Dur dibuat sedang membaca buku. Hal itu diutarakan dalam balutan guyonan.
“Lebih otentik itu kalau Gus Dur sarungan, pakai kaos kutang, kaki mentangkring. Itu saya baru bisa yakin, ‘oh ini emang patungnya Gus Dur’. Jangan-jangan ini proyeksi keinginan Pak Rektor, gak tahu juga,” ucap Inayah Wahid.
Cuplikan video sambutan Inayah Wahid ini viral kembali dan menyebar luas di sejumlah akun Instagram.
“Viral kembali video pidato rasa roasting dari Inayah Wulandari Wahid,” tulis akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, dikutip pada Senin (16/12/2024).
Kritik Inayah Wahid terhadap patung di UIN SATU ini memicu perdebatan di kalangan publik. Banyak yang mempertanyakan relevansi dan estetika patung tersebut, sementara beberapa lainnya menganggap kritik Inayah sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Gus Dur yang dikenal dengan keunikan dan kesederhanaannya.
(Hafidah Rismayanti/Aak)