IHSG Anjlok Gegara 4 Saham Perbankan Raksasa Ini!

saham ihsg turun perbankan
Ilustrasi. (Freepik)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambruk lebih dari 1% pada perdagangan sesi I Kamis (2/5/2024), setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali menahan suku bunga acuannya dan belum akan memangkasnya dalam waktu dekat.

Per pukul 10:08 WIB, IHSG ambruk 1,26% ke posisi 7.142,77. IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.100 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5 triliun dengan melibatkan 6 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 427.665 kali.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi pemberat terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,89%.

Beberapa saham juga terpantau menjadi penekan (laggard) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut daftarnya.

Saham perbankan raksasa menjadi pemberat utama IHSG di sesi I hari ini, dengan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi yang paling besar yakni mencapai 47,5 indeks poin.

IHSG kembali merana hingga ambruk lebih dari 1% disinyalir karena merespon keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang kembali menahan suku bunga pada semalam atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Suku bunga The Fed bertahan di level tinggi, 5,25-5,50% untuk keenam kalinya secara beruntun.

The Fed menegaskan tidak akan ada kenaikan suku bunga pada tahun ini. Namun, mereka juga mengatakan belum ada kemajuan berarti dalam penurunan inflasi sehingga akan menunggu lebih banyak data pendukung sebelum memangkas suku bunga acuan.

BACA JUGA: Harga BBM Pertamina hingga Shell Awal Mei 2024, Mana Paling Murah?

The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, dan Mei 2024.

Akibat hal ini, pasar melihat prospek penurunan suku bunga ini semakin jauh dari perkiraan awal. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap aset berisiko, sehingga investor cenderung beralih ke aset yang lebih konservatif atau aset safe haven.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pantun Judi Online Kominfo
SMS Pantun Judi Online Kominfo Jadi Olok-olokan Netizen, Sindir Keras Peretasan PDN
Pemantauan Siber BSSN
Menkopolhukam: BSSN Lembaga Krusial dan Strategis Butuh Kolaborasi
pembuatan patung GWK-1
Fakta Menarik Pembuatan Patung GWK Bali, Libatkan 1.000 Pekerja
UNHCR Indonesia
Kemlu Peringatkan Para Pengungsi di UNHCR Indonesia untuk Menghormati Aturan Hukum
Alasan Bojan Hodak Belum Hadir
Ini Alasan Bojan Hodak Belum Hadir di Sesi Latihan
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

5

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0
Headline
ketua kpu RI Hasyim Asy'ari
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat Akibat Tindakan Asusila
Lionel Messi Tak Perkuat Argentina di Olimpiade Paris
Lionel Messi Tak Perkuat Argentina di Olimpiade Paris 2024
saksi sidang Praperadilan Pegi Setiawan
5 Saksi Bicara dalam Sidang Praperadilan Pegi Setiawan
Jokowi Backup Semua Data Nasional
Instruksi Jokowi, Backup Semua Data Nasional!