BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dalam penampilan final Wimbledon pertamanya, Iga Swiatek tampil tanpa ampun.
Petenis Polandia itu menorehkan kemenangan 6-0, 6-0 atas Amanda Anisimova hanya dalam 57 menit, mengamankan gelar Grand Slam keenam dalam kariernya dan pertama di rumput legendaris All England Club.
Swiatek tidak hanya mencetak kemenangan besar. Ia mencetak sejarah. Juara Wimbledon pertama dari Polandia di Open Era.
Bergabung dengan Stefanie Graf sebagai satu dari sedikit petenis yang pernah menang final Grand Slam tanpa kehilangan satu game pun.
Menyelesaikan koleksi gelar Grand Slam di tiga permukaan berbeda: tanah liat (Roland Garros), keras (US dan Australia), dan kini rumput (Wimbledon).
Mencapai tonggak 100 kemenangan di Grand Slam, dengan rekor 100–20 sejak debut Grand Slam-nya pada 2019.
Partai puncak ini memperlihatkan Swiatek dalam versi paling efisien, tajam, dan klinis. Statistik berbicara:
72% poin servis pertama dimenangkan, bahkan lebih mencengangkan, 83% poin servis kedua juga ia raih.
6 dari 9 break point berhasil dikonversi.
Tidak memberikan satu pun peluang break kepada lawan.
Di sisi lain, Amanda Anisimova, unggulan ke-13, tampak kehabisan solusi. Meski mencetak sejarahnya sendiri dengan menumbangkan Aryna Sabalenka (peringkat 1 dunia) di semifinal dan memastikan tempatnya di Top 10 dunia untuk pertama kalinya, ia kewalahan menghadapi tekanan Swiatek.
Anisimova hanya memenangi:
26% poin dari servis pertamanya
44% poin dari servis kedua
Melakukan 14 unforced errors
Gagal mempertahankan servis dalam seluruh set
Kemenangan telak di London ini menjadikan Swiatek sebagai figur dominan di era pasca-Serena. Jika selama ini ia dikenal sebagai “ratu tanah liat” karena kesuksesannya di Roland Garros, maka kini Swiatek sah disebut ratu serba bisa. Dari Paris ke Melbourne, dari New York ke London, ia kini menaklukkan semuanya.
Dengan usia yang masih muda dan grafik performa yang konsisten meningkat, bukan tidak mungkin Swiatek akan menjadi petenis dominan yang menetapkan standar baru untuk generasi berikutnya.
(Budis)