BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Iga Swiatek menutup pekan penuh drama di Korea Open 2025 dengan sebuah kemenangan yang sarat makna. Bukan hanya karena ia berhasil membalikkan keadaan dari awal yang buruk melawan Ekaterina Alexandrova, tetapi juga karena trofi ini hadir di kota yang memiliki jejak sejarah keluarganya.
Bertanding di Seoul, Swiatek bangkit dari keterpurukan setelah kalah telak di set pertama 1-6, lalu berjuang keras merebut set kedua lewat tiebreak, sebelum akhirnya memastikan kemenangan 1-6, 7-6, 7-5.
Namun, kemenangan ini terasa lebih emosional daripada sekadar angka di papan skor. Ayah Swiatek, Tomasz, pernah tampil di Olimpiade Seoul 1988 sebagai atlet dayung Polandia. Meski tak meraih medali kala itu, Swiatek kini menebus kegagalan sang ayah dengan cara berbeda: berdiri sebagai juara di kota yang sama.
“Ayah saya tidak bisa menang di Olimpiade, tetapi setidaknya saya memenangkan turnamen ini. Mudah-mudahan ia bisa datang musim depan untuk menikmati semuanya,” ungkap Swiatek melansir WTA, Senin (22/9/2025).
Baca Juga:
Iga Swiatek Apresiasi Perlindungan WTA Usai Alami Insiden di Miami Open
Kemenangan di Korea Open menjadi gelar ketiga Swiatek musim ini, sekaligus gelar perdana di ibu kota Korea Selatan. Bagi petenis 24 tahun itu, trofi ini bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga tentang menutup lingkaran sejarah keluarga.
Alexandrova, juara edisi 2022, sempat hanya berjarak dua poin dari kemenangan. Namun, ketangguhan mental Swiatek di momen-momen genting membuat semua berubah.
“Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana saya memenangkannya. Saya hanya berusaha bertahan,” ucap Swiatek.
Dengan gelar ini, Swiatek bukan hanya merayakan comeback luar biasa, tetapi juga meninggalkan warisan emosional di tanah yang pernah menjadi panggung perjuangan ayahnya. Seoul kini tak hanya mencatat sejarah Olimpiade keluarga Swiatek, tetapi juga kejayaan tenis dunia.
(Budis)