BANDUNG,TM.ID: Belum lama ini, Kapolsek Saparua, Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, AKP Yopy Walalayo mengungkap, kasus kematian ibu dan dua anaknya yang meninggal akibat keracunan usai menyantap ikan buntal di Maluku Tengah.
Perlu diketahui, ikan dengan nama ilmiah Tetraodontiformes ini, menyimpan bahaya yang mengancam nyawa manusia, lantaran kandungan racun yang dimiliknya.
Racun Ikan Buntal
Memuat riset dari IPB, ikan buntal mengandung racun yang disebut Tetrodotoxin (TTX). Substansi ini merupakan neurotoksin yang belum memiliki penawar hingga saat ini. Bahkan, Food and Drug Administration (FDA) menyebut bahwa racun TTX lebih berbahaya daripada sianida, menambahkan dimensi keparahan terhadap konsumsi ikan buntal.
BACA JUGA: Keracunan Ikan Buntal, Ibu dan 2 Anak Meninggal di Maluku Tengah
Ikan buntal dapat mengandung TTX dalam kadar yang cukup kuat, mampu menyebabkan penyakit parah bahkan kematian. Tingginya nilai gizi ikan ini menjadi ironi ketika dihadapkan pada potensi bahaya yang mematikan.
Gejala dan Dampak
Gejala keracunan ikan buntal dapat muncul dalam rentang waktu 20 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsinya. Beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai meliputi:
- Sensasi Kesemutan di Bibir dan Mulut
- Pusing
- Kesemutan pada Anggota Gerak
- Gangguan Bicara
- Gangguan Keseimbangan
- Kelemahan dan Kelumpuhan Otot
- Muntah
- Diare
Dalam kasus yang parah, Tetrodotoxin dapat mengakibatkan kelumpuhan pernapasan, menjelang kematian. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala ini dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan.
(Saepul/Usk)