BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hot Tub, aplikasi konten dewasa pertama di iPhone untuk pengguna Uni Eropa (UE). Padahal, sebelumnya selama bertahun-tahun, Apple menerapkan larangan ketat terhadap pornografi di App Store.
Kebijakan ini berakar pada keyakinan mantan CEO Steve Jobs bahwa perusahaan memiliki “tanggung jawab moral” untuk menjaga perangkatnya bebas dari konten semacam itu.
Namun, regulasi baru dalam Undang-Undang Pasar Digital Uni Eropa (DMA) memaksa Apple untuk membuka akses bagi toko aplikasi alternatif, yang beroperasi tanpa terikat oleh kebijakan konten Apple.
Hot Tub dipasarkan sebagai “peramban konten dewasa” yang memungkinkan pengguna mengakses dan menonton materi eksplisit.
Menurut laporan The Independent, “Hot Tub” tersedia melalui AltStore PAL, sebuah pasar aplikasi iOS alternatif yang baru diluncurkan di Eropa.
Tidak seperti App Store, AltStore PAL tidak terikat oleh pembatasan konten Apple.
Meski demikian, Apple tetap melakukan tinjauan keamanan untuk mencegah penipuan dan memastikan aplikasi berfungsi dengan baik. Berdasarkan ketentuan DMA, Apple tidak bisa melarang keberadaan toko aplikasi alternatif seperti AltStore PAL.
Kontroversi Kehadiran “Hot Tub”
Menurut laporan Forbes, “Hot Tub” mulai tersedia di AltStore PAL pada Senin, 3 Februari. Aplikasi ini menggambarkan dirinya sebagai “aplikasi porno pertama yang disetujui Apple” dan memungkinkan pengguna melakukan streaming konten dari situs web dewasa populer seperti Pornhub dan XHamster.
Sejumlah pihak mengkritik aplikasi ini karena mencakup saluran “remaja” yang berisi konten dari Pornhub, sesuatu yang dinilai Apple sebagai hal yang sangat meresahkan. Apple juga mencatat bahwa Komisi Eropa melarang mereka memblokir konten yang dianggap “menjijikkan” dari toko aplikasi alternatif.
Sikap Apple terhadap Pornografi
Meskipun regulasi baru mengharuskan mereka mengizinkan toko aplikasi alternatif, Apple tetap menentang kehadiran aplikasi pornografi dalam ekosistemnya. Perusahaan itu menegaskan bahwa mereka tidak mendukung atau menyetujui “Hot Tub” dan khawatir aplikasi semacam ini dapat menimbulkan risiko bagi pengguna di Eropa, terutama anak-anak.
“Kami sangat khawatir dengan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh aplikasi porno hardcore seperti ini bagi pengguna UE, terutama anak-anak,” kata Apple, seperti dikutip Forbes.
“Aplikasi ini dapat merusak kepercayaan konsumen terhadap ekosistem yang telah kami bangun selama lebih dari satu dekade. Kami tidak menyetujui aplikasi ini dan tidak akan pernah menawarkannya di App Store kami. Kami hanya mengizinkannya karena dipaksa oleh Komisi Eropa,” tambahnya.
Apple juga menyoroti bahwa AltStore mendapat dukungan finansial dari Epic Games. Namun, CEO Epic, Tim Sweeney, menegaskan bahwa perusahaan mereka tidak terlibat dalam distribusi “Hot Tub”. Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Sweeney menyatakan bahwa “Epic Games Store tidak menyediakan aplikasi ini, tidak pernah menyediakan aplikasi porno, dan tidak berencana melakukannya.”
AltStore PAL Bertahan dengan Keputusan Mereka
Di sisi lain, pengembang AltStore PAL, Riley Testut, membela keputusan mereka untuk menyediakan “Hot Tub”. Menurutnya, aplikasi ini dirancang dengan baik, dibuat secara etis, dan dapat digunakan secara gratis.
Testut bahkan mengumumkan bahwa semua pendapatan Patreon dari bulan Februari akan disumbangkan ke organisasi yang mendukung pekerja seks dan komunitas LGBTQ+, seperti dilaporkan oleh The Verge.
“Kami merasa perlu mengambil sikap untuk melawan kebijakan berbahaya yang diterapkan baru-baru ini oleh politisi, Meta, dan pihak lainnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Dampak Anak yang Terpapar Konten Pornografi, Waspada!
Dengan diberlakukannya peraturan pasar digital baru di Uni Eropa, berbagai negara, termasuk AS dan Inggris, terus memantau dampaknya. Kebijakan ini memicu pertanyaan tentang kemungkinan regulasi serupa diterapkan di wilayah lain, yang berpotensi mengubah cara pasar digital beroperasi secara global.
Jadi, bagaimana menurutmu terkait izin aplikasi Hot Tube di iPhone ini?
(Virdiya/Budis)