BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Pangkalpinang, Danu Wahyudi, mengatakan ketiga korban berinisial LUK (29), IW (29), dan IS (49). Mereka ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Tiga anak buah kapal (ABK) Tongkang Tirta Samudra 3 tewas setelah menghirup gas beracun crude palm oil (CPO) saat berlayar di peraian Bangka Selatan. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena ruang yang sempit serta kondisi beracun.
“Korban tiga orang ABK berhasil dievakuasi, namun dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Danu, Senin (1/9/2025).
Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (26/8/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Kapal TB Bintang Mutiara XXX sedang menarik tongkang Tirta Samudra 3 yang berawak lima ABK dari Pelabuhan Wilmar menuju Batam untuk docking kapal.
Baca Juga:
Penyebab Tewas Driver Ojol dan Picu Kemarahan Publik, Apa Sih Fungsi Rantis Brimob?
Menguak Rantis Brimob Disorot AKibat Driver Ojol Tewas Dilindas, Tangguh Fungsi Berbagai Operasi
Pada Kamis (28/8/2025) pukul 20.05 WIB, ketika kapal melintas di perairan Bangka Selatan, salah satu ABK, LUK, turun ke dalam palka untuk mengecek sisa minyak CPO. Namun, ia tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat menghirup gas beracun.
Melihat rekannya pingsan, IW berusaha menolong dengan turun ke palka, tetapi ia juga ikut tidak sadarkan diri. Sementara itu, IS (49) yang dilarang turun oleh rekannya tetap memaksa masuk dan akhirnya mengalami nasib serupa.
“Rekan korban yang melihat kejadian tersebut melaporkan kepada nahkoda TB Bintang Mutiara XXX. Kapal kemudian lego jangkar di perairan Bangka Selatan untuk mengecek kondisi para ABK,” jelas Danu.
Sayangnya, ketiga korban sudah tak bernyawa di dalam palka. Nahkoda kapal lalu melaporkan kejadian itu ke kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan evakuasi.
Danu menambahkan, proses evakuasi berlangsung sulit karena ruang terbatas serta harus menggunakan alat pelindung khusus akibat gas beracun.
“Evakuasi memakan waktu hingga 4 jam. Kondisi tubuh korban juga menyulitkan karena mulai membengkak serta berminyak akibat sisa CPO di dalam palka,” ungkapnya.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah ketiga ABK dibawa menuju Pelabuhan Pangkal Balam, lalu dibawa ke Rumah Sakit Timah untuk pemeriksaan lebih lanjut. (usamah kustiawan)