BANDUNG,TM.ID: Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mendorong diverifikasi pangan dan meminta masyarakat Indonesia jangan hanya fokus makan beras.
Tito merinci beberapa di antaranya, yakni papeda, sorgum, sagu, jagung, talas, yam, ubi jalar, hingga sukun. Tito menegaskan semuanya bisa menjadi pengganti beras dan sehat.
Dalam artikel kali ini akan membahas mengenai makanan penggati nasi, Bagi kebanyakan orang Indonesia, belum makan nasi artinya belum makan. Padahal, ada beberapa kondisi di mana seseorang seharusnya membatasi asupan nasi, misalnya pengidap diabetes.
Pilihan makanan pengganti nasi sebenarnya tidak sulit untuk ditemukan. Malahan, beberapa jenis asupan tersebut diketahui memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan nasi.
BACA JUGA : 184 Anak di Kota Surabaya Menderita Diabetes Mellitus
Melansir halodoc berikut beberapa jenis makanan pengganti nasi:
1.Kentang
Kentang sering diandalkan sebagai makanan pengganti nasi. Kedua makanan ini sama-sama mengandung karbohidrat, tetapi kentang memiliki lebih banyak nutrisi penting. Dalam satu buah kentang, terkandung vitamin B6, C, kalium, protein, omega-3, omega-6, dan zat besi.
2.Jagung
Makanan ini ternyata juga bisa menyumbang sejumlah nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh. Jagung memiliki kandungan vitamin B1, B3, B5, dan B9 (folat). Makanan pengganti nasi yang satu ini juga kaya akan kandungan serat, magnesium, vitamin C, dan fosfor.
3.Ubi
Ada banyak cara untuk mengolah makanan yang satu ini, bisa direbus, dikukus, atau digoreng. Ubi juga bisa dicampur dengan bahan makanan lainnya. Ada beragam nutrisi dalam ubi, mulai dari beta-karoten, vitamin A, B6, C, kalium, dan serat yang tinggi. Dengan beragam nutrisi tersebut, ubi bisa membantu menjaga kesehatan tulang, metabolisme, hingga kesehatan jantung.
4.Singkong
Selain memiliki rasa yang enak, singkong juga bisa digunakan sebagai pengganti nasi. Kandungan gizi yang ada pada singkong mirip dengan kentang. Namun, singkong mengandung zat kimia glikosida sianogen yang dapat melepaskan sianida dalam tubuh. Agar lebih aman, pastikan untuk membersihkan singkong dengan benar sebelum dikonsumsi. Hal ini penting untuk mencegah keracunan sianida.
(Usamah)