JAKARTA,TM.ID : Tim esports putri Indonesia Bigetron Era sukses menjuarai Mobile Legends Women’s Invitational (MWI) 2023, usai menghempaskan rekan senegara GPX Basreng pada partai final.
“Saya ucapkan selamat kepada tim Bigetron Era yang telah menjuarai turnamen MWI 2023. Kami sangat bangga karena Bigetron Era dan GPX Basreng merupakan perwakilan dari IESPL Women’s Championship yang kami adakan sejak Januari lalu,” kata Ketua Penyelenggara MWI 2023 Rangga Danu Prasetyo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (14/1/2023).
Adapun pertandingan final mengantarkan dua tim Indonesia, yaitu Bigetron Era dan GPX Basreng yang telah mengalahkan tim dari Filipina yaitu Risk Velkhana dan Smart Omega Empress dalam pertandingan yang sengit.
Namun pada akhirnya, Bigetron Era berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan GPX Basreng dalam pertandingan yang ditayangkan secara hibrida tersebut.
Tim pemenang MWI 2023 Bigetron Era yang diwakili oleh BTR Chell mengatakan bahwa piala MWI 2023 dan semua turnamen yang mereka juarai didapat dari hasil kerja sama yang kuat.
“Beberapa faktor yang membuat kita kuat hampir di setiap turnamennya salah satunya karena chemistry yang kuat sama rasa percaya satu sama lain. Sebab, dengan kita sudah menyatu dan saling percaya sesama pemain maka kita pun sangat percaya diri melawan siapa pun yang bertemu sama kita di turnamen,” kata BTR Chell.
BACA JUGA: 10 Tim Esports Putri Asia Tenggara Siap Berlaga di Kompetisi MWI 2023
Sementara itu, MWI 2023 berhasil mengumpulkan 10 tim esport putri dari 7 negara yang berbeda di kawasan Asia Tenggara untuk bertanding dalam turnamen yang memiliki total hadiah sebesar 30 ribu dolar AS.
Indonesia diwakili oleh Bigetron Era dan GPX Basreng. Ada juga Filipina yang mengandalkan tim Omega Empress dan Risk Velkhana, serta Malaysia dengan Team HAQ Ladies dan Zeg Iris.
Lebih lanjut, Vietnam diwakili oleh MDH Phoenix, dan Singapura memboyong Grayback Odyssey. Setelah itu, dari Myanmar ada Burmese Ghouls-Reinas dan Kamboja diwakili oleh Impunity Starlets.
Selain itu, turnamen ini juga ditayangkan dalam lima bahasa dan disiarkan di berbagai sosial media maupun platform streaming lainnya untuk mengedepankan nilai inklusivitas.
(Budis)