Helm AI Sanggup Terjemahankan Gelombang Otak, Era Baru Dunia Kesehatan

Penulis: Budi

Helm AI
(Foto: University of Technology Sydney).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Saat ini, kecerdasan buatan (AI) menjadi pilar penting dalam berbagai sektor, terutama dalam dunia ilmu pengetahuan. Para ilmuwan dari Pusat Kecerdasan Buatan GrapheneX, University of Technology Sydney, tengah mengukir sejarah dengan mengembangkan helm berbasis AI yang mampu menerjemahkan gelombang otak menjadi teks yang dapat dibaca.

Dirangkum dari berbagai sumber, teknologi revolusioner ini menjadi yang pertama di dunia, dengan lapisan sensor yang dapat mengamati aktivitas listrik tertentu di otak saat pemakainya berpikir, mengubahnya menjadi kata-kata yang dapat dibaca. Inovasi ini tidak hanya menandai kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi juga berpotensi merevolusi sektor medis, terutama bagi pasien bisu yang mengalami dampak stroke atau kelumpuhan.

Helm ini menggunakan lapisan sensor yang melibatkan gelombang elektroensefalogram (EEG), mampu merekam aktivitas otak saat pengguna berpikir. Teknologi AI kemudian menerjemahkan sinyal EEG tersebut menjadi teks yang dapat dibaca. Dalam sebuah video demonstrasi, subjek manusia memikirkan kalimat yang ditampilkan di layar, dan teknologi AI berhasil mengonversinya dengan akurasi hampir sempurna.

BACA JUGA: Demi Kecerdasan Buatan, Apple Dikabarkan “Upgrade” Mikrofon untuk iPhone 16 Series

Profesor CT Lin, peneliti utama, menyatakan bahwa penelitian ini adalah langkah perintis dalam menerjemahkan gelombang EEG mentah langsung ke dalam bahasa. Terobosan ini menjanjikan dampak besar di bidang medis dan ilmu pengetahuan. Ini adalah penelitian pertama yang menggabungkan teknik pengkodean diskrit dalam penerjemahan otak ke teks, membawa inovasi dan pendekatan baru dalam dekoding saraf.

Teknologi sebelumnya untuk menerjemahkan sinyal otak memerlukan prosedur pembedahan atau pemindaian MRI. Namun, helm AI ini menawarkan pendekatan yang lebih sederhana dengan menggunakan helm yang ditempatkan di atas kepala, membaca pemikiran tanpa perlu campur tangan invasif.

Tim peneliti melakukan eksperimen dengan 29 partisipan yang diminta memikirkan kalimat yang ditampilkan di layar. Model AI berhasil menampilkan hasil terjemahan dari gelombang otak subjek dengan akurasi yang mengesankan. Contoh eksperimen menunjukkan subjek memikirkan kalimat tertentu, dan layar menampilkan hasil teks yang sesuai.

Penemuan ini membuka potensi baru dalam dunia medis, menjanjikan bantuan signifikan untuk pasien bisu yang sebelumnya menghadapi keterbatasan dalam berkomunikasi. Helm berbasis AI ini memberikan harapan baru untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian bagi individu yang terpengaruh oleh kondisi seperti stroke atau kelumpuhan.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
SI202207100444
Rumor Kepindahan Verstappen ke Mercedes Menguat, Ralf Schumacher: Sepertinya Itu Akan Terjadi
Desa
Ini 3 Desa yang Jadi Bukti Nyata Toleransi
Komunitas Gay Subang
4,2 Ribu Anggota Tergabung Grup 'Gay Subang', Masyarakat Khawatir Dampak bagi Generasi Muda
Penggelapan kopi
Polres Garut Bongkar Penggelapan 7,9 Ton Kopi Senilai Rp760 Juta, Dua Pelaku Ditangkap
penganiaya kurir
Akhir dari Pria Penganiaya Kurir Ekspedisi di Pamekasan, Dijerat Pasal Berlapis
Berita Lainnya

1

Operasi Gabungan Penertiban Knalpot Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis (Brong)

2

Cara Menghitung Skor Nilai Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

3

Gegara Tikus Kencing Sembarangan, Awas Nyawa Melayang

4

Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak dan Solusi

5

Peterpan Comeback, tapi di Mana Ariel dan Uki?
Headline
Chelsea
Link Live Streaming Palmeiras vs Chelsea Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp1 Miliar untuk RW, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp 1 Miliar, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
BMKG Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG Imbau Transportasi Darat, Laut dan Udara Waspada Cuaca Ekstrem
Diogo Jota
Kronologi Diogo Jota Tewas: Mobil Keluar Jalur dan Terbakar

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.