BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam sistem peredaran darah manusia, pembuluh darah memiliki peran krusial sebagai jalur utama pengangkutan oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh. Baik arteri maupun vena, keduanya harus tetap sehat agar sistem sirkulasi berjalan optimal.
Gangguan pada pembuluh darah dapat menimbulkan berbagai kondisi serius, mulai dari varises, penyakit arteri perifer (Peripheral Artery Disease/PAD), hingga Deep Vein Thrombosis (DVT). Bahkan, kerusakan lebih lanjut bisa berujung pada serangan jantung atau stroke.
Sayangnya, ada sejumlah kebiasaan harian yang sering tidak disadari dapat merusak pembuluh darah.
6 Kebiasaan yang Merusak Pembuluh Darah
Berikut enam kebiasaan yang dapat merusak pembuluh darah
1. Terlalu Lama Duduk
Duduk dalam waktu yang lama tanpa jeda pergerakan bisa menghambat aliran darah, terutama pada vena, pembuluh darah yang bertugas membawa darah kembali ke jantung.
Tidak seperti arteri, vena harus melawan gravitasi untuk menjalankan fungsinya. Tanpa aktivitas fisik seperti berjalan atau bergerak secara rutin, aliran darah dapat melambat dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah. Disarankan untuk berdiri dan bergerak ringan setiap satu hingga dua jam sekali, terutama bagi pekerja kantoran atau mereka yang banyak duduk.
2. Konsumsi Gorengan dan Makanan Tinggi Lemak
Asupan makanan tinggi lemak jenuh, garam, serta olahan berlebihan dapat memicu tekanan darah tinggi, peradangan, dan penyumbatan pada arteri (aterosklerosis). Kondisi ini memperburuk fleksibilitas pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Untuk menjaga pembuluh darah tetap sehat, pilih makanan yang kaya serat dan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, lemak sehat (misalnya alpukat dan kacang-kacangan), serta sumber protein rendah lemak.
3. Mengenakan Pakaian Terlalu Ketat
Pakaian yang terlalu ketat, terutama di area pinggang dan paha, dapat menekan pembuluh darah dan menghambat aliran darah. Tekanan ini berpotensi memicu gangguan sirkulasi dan meningkatkan risiko DVT—suatu kondisi serius yang ditandai dengan pembentukan gumpalan darah di vena dalam.
Memilih pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat menjadi langkah sederhana namun efektif dalam menjaga sirkulasi darah tetap lancar.
4. Kurang Minum Air
Hidrasi memegang peranan penting dalam menjaga viskositas (kekentalan) darah. Saat tubuh kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, darah menjadi lebih kental, sehingga jantung perlu bekerja lebih keras untuk memompanya.
Darah yang terlalu kental juga meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah. Untuk itu, pastikan kebutuhan cairan harian terpenuhi, minimal 8 gelas air per hari atau sesuai kebutuhan individu.
5. Stres Kronis
Stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan pembuluh darah. Saat stres, tubuh memproduksi hormon seperti adrenalin dan kortisol yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah meningkat.
Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa berkontribusi terhadap perkembangan aterosklerosis, penyakit jantung, dan stroke. Mengelola stres melalui relaksasi, tidur cukup, dan aktivitas fisik merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan vaskular.
6. Mengabaikan Gejala Gangguan Sirkulasi
Tanda-tanda gangguan peredaran darah sering kali muncul secara halus, seperti kaki bengkak, nyeri otot, kesemutan, mati rasa, atau sensasi dingin di kaki. Meskipun terlihat sepele, gejala ini bisa menjadi indikator awal dari masalah serius seperti varises, PAD, atau DVT.
Penting untuk tidak menyepelekan keluhan tersebut dan segera memeriksakan diri ke tenaga medis jika gejala berlangsung terus-menerus.
Baca Juga:
Titiek Puspa Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Pecah Pembuluh Darah
Dengan mengenali dan menghindari sejumlah kebiasaan yang dapat merugikan sirkulasi darah, dapat meminimalisir risiko berbagai gangguan vaskular. Mulailah dari langkah kecil seperti lebih aktif bergerak, memperbaiki pola makan, mencukupi asupan cairan, dan mengelola stres untuk memastikan pembuluh darah tetap sehat dalam jangka panjang.
(Virdiya/Aak)