BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) sepakat untuk membebaskan tiga porduk unggulan Indonesia yakni minyak sawit, kokoa, dan karet dari tarif 19 persen yang ditetapkan Presiden Donald Trump.
Pengumuman ini menyusul negosiasi lanjutan antara Indonesia dengan AS terkait pengenaan tarif resiprokal yang ditetapkan Trump terhadap produk Indonesia sebesar 19 persen dan berlaku sejak 7 Agustus 2025.
“Kami menunggu tanggapan mereka, tetapi dalam pertemuan itu pada dasarnya (pengecualian tarif 19 persen) telah disepakati untuk produk-produk yang tidak diproduksi di AS, seperti minyak sawit, kakao, dan karet akan nol atau mendekati nol (persen),” kata Airlangga, melansir Reuters Selasa (26/8/2025).
Ia menambahkan bahwa pembebasan tarif tetrhadap ketiga produk ini akan resmi berlaku setelah kedua negara mencapai keputusan akhir. Namun hingga kini belum ada kepastian kapan perjanjian ini akan difinalisasi, mengingat AS masih melakukan negosiasi tarif dengan sejumlah negara, ungkap Airlangga.
Baca Juga:
Bagaimana Nasib Negosiasi Tarif? Setelah AS Tolak Udang Beku RI Terpapar Zat Radioaktif
Indonesia Lanjut Negosiasi dengan AS, Upayakan Tarif 0 Persen untuk Sejumlah Komoditas
Sebelumnya, Indonesia dikenakan tarif 19 persen untuk seluruh produk yang masuk ke Amerika Serikat. Indonesia mendapatkan tarif yang sama dengan Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Filipina.
Meski tarif impor baru telah diberlakukan, Indonesia masih melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat. Pemerintah mengupayakan sejumlah produk Indonesia, khususnya komoditas yang tidak bisa di produksi di AS, mendapat tarif impor 0 persen atau bebas tarif.
“Kita kan masih proses negosiasi, kita kan juga ingin ada komoditas yang tidak diproduksi oleh Amerika untuk mendapatkan 0 persen,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Kamis (7/8/2025), seperti dikutip dari Antara.
Beberapa komoditas Indonesia yang diupayakan untuk mendapat tarif 0 persen yaitu sawit mentah (CPO), kopi, kakao, hingga nikel. Produk produk ini dinilai memiliki daya saing tinggi, sekaligus menjadi komoditas yang strategis bagi pasar AS.
Pengumuman terbaru terkait bebasnya tiga produk yang dari tarif 19 persen menjadi kabar baik dari upaya negosiasi lanjutan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Hal ini juga membuka peluang ekspor lebih besar, serta mengukuhkan posisi Indonesia sebagai eksportir minyak sawit dan pemasok utama karet dunia.
(Raidi/Budis)