BANDUNG,TM.ID: Hari Santri Nasional jatuh setiap tanggal 22 Oktober. Penetapan peringatan ini menyadur peristiwa bersejarah seruan jihad umat Islam melawan penjajah yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945.
Kemerdekaan Indonesia tak lepas juga dari peran santri yang memang jasanya sangat berarti bagi bangsa maupun negara.
Tokoh dari Kalangan Santri
BACA JUGA: Isi Naskah Resolusi Jihad yang Dibacakan Ketum PBNU di Hari Santri Nasional 2023
Santri, atau para pelajar di pondok pesantren, bukan hanya menjadi garda terdepan dalam melawan agresi militer dari penjajah.
Mereka juga telah memberikan kontribusi penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Beberapa tokoh ternama Indonesia ternyata berasal dari kalangan santri.
Melansir beberapa sumber, berikut ini Tokoh Nasional dari kalangan santri:
1. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Dr. (H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, adalah salah satu tokoh Muslim Indonesia yang juga seorang santri.
Beliau pernah belajar di Pondok Pesantren Tebuireng yang sudah berdiri sejak 1899, dan beliau adalah cucu dari pendiri Ponpes Tebuireng, K.H Hasyim Asy’ari, serta putra dari K.H Wahid Hasyim.
Gus Dur memiliki perjalanan pendidikan yang luas, termasuk menjadi guru di Pesantren Tambakberas di Jombang dan mengajar Kitab Al Hikam.
Ia juga bergabung dengan Universitas Hasyim Asy’ari sebagai dekan Fakultas Praktik dan Kepercayaan Islam. Gus Dur sangat prihatin dengan kondisi pesantren dan berusaha mengembangkannya, daripada melanjutkan pendidikan di luar negeri.
2. Din Syamsuddin
Tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin, juga merupakan seorang santri. Ia belajar di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, yang terkenal dengan disiplin, penguasaan bahasa asing, kaderisasi, dan jaringan alumni yang kuat.
Din Syamsuddin pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan kemudian menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat.
Ia aktif dalam gerakan moral KAMI yang deklarasikan bersama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
3. Hasyim Muzadi Hasyim
Muzadi adalah seorang tokoh Islam Indonesia dan mantan ketua umum Nahdlatul Ulama. Ia juga pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam di Malang, Jawa Timur, setelah mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor.
Hasyim Muzadi memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, termasuk di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban dan Institut Agama Islam Negeri Malang.
Ia pernah menjadi pendamping Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden Indonesia dan ikut dalam pemilihan umum Presiden Indonesia tahun 2004.
Ma’ruf Amin Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin, juga merupakan seorang santri. Ia belajar di Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, sebelum melanjutkan pendidikannya di Universitas Ibnu Khaldun di Bogor.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, Ma’ruf terlibat dalam politik, menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Jakarta.
Ia juga aktif dalam organisasi NU dan pernah menjabat sebagai katib ‘aam dalam syuriah NU.
4. Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, merupakan seorang santri dengan latar belakang pendidikan yang kuat. Ia belajar di Pondok Pesantren Wali Songo di Ngabar, Siman, Ponorogo, dan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo. Setelah itu, Hidayat melanjutkan studi tinggi di Arab Saudi dan aktif dalam organisasi Pelajar Indonesia di sana.
Nah, itulah para tokoh dari yang berasal dari kalangan santri ikut andil memberi kontribusi besar dalam pembangunan bangsa.
Mereka tidak hanya memiliki keilmuan agama yang mendalam, tetapi juga berperan aktif dalam berbagai bidang, termasuk politik dan pendidikan, untuk memajukan Indonesia.
(Saepul/Aak)