Hari Buruh Internasional, Ini Kisah Pilu Sejarahnya

Penulis: Saepul

Hari Buruh-03
(Ilustrasi Dok.Teropong Media)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGFMEDIA.ID — Tanggal 1 Mei merupakan momentum Hari Buruh Internasional (May Day), yang rutin digelar oleh para pekerja di dunia, termasuk di Indonesia.

Dalam peringatan ini sebagai  upaya mereka sebagai pekerja untik  mencapai keadilan dalam lingkungan kerja.

Pada sejarahnya, perjuangan para pekerja untuk memperoleh hak-hak yang adil dan perlindungan yang layak di tempat kerja.

Perayaan ini tak hanya sekadar momen simbolis, melainkan juga wujud pengingat akan perjalanan panjang para pekerja dalam meraih hak-haknya.

Kisah Pilu Dibalik Sejarah Hari Buruh

Buruh Bergaya Pantomim
Para buruh dari Aliansi Suara Perempuan berpakaian ala pantomim dalam rangka memperingati Hari Buruh di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (1/5/2024) (RRI)

BACA JUGA: Jokowi : Hari Buruh Momentum Perluas Kesempatan Kerja

Melansir beberapa sumber, momentum ini diperingati sebagai penghormatan terhadap perjuangan pekerja di Amerika Serikat.

Pada tanggal 1 Mei 1886, ribuan pekerja di seluruh negeri Amerika melakukan mogok kerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka, terutama dalam memperoleh jam kerja delapan jam per hari.

Namun, sejarah perayaan Hari Buruh tidak lepas dari kisah kelam di baliknya. Bentrokan antara polisi dan demonstran pada tanggal 3 Mei 1886 di Chicago, yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Haymarket, menandai titik balik dalam sejarah perjuangan pekerja.

Insiden ini menyebabkan korban jiwa di pihak demonstran maupun polisi, serta menimbulkan penangkapan dan penahanan terhadap banyak pekerja dan aktivis hak-hak pekerja.

Meskipun demikian, dari tragedi ini muncul semangat solidaritas dan kesatuan yang semakin menguatkan perjuangan para pekerja.

Pada tahun 1889, sebuah konferensi internasional di Paris menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional, untuk  penghormatan terhadap perjuangan pekerja di seluruh dunia.

Mulai Dijalankan di Indonesia

Di Indonesia sendiri, sejarahnya dimulai pada tanggal 1 Mei 1920, ketika serikat-serikat buruh dan pekerja melakukan aksi demonstrasi dan mogok kerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

Kondisi kerja saat itu sangatlah buruk, di mana para pekerja sering mengalami eksploitasi dan penindasan oleh majikan.

Peringatan Hari Buruh Internasional bukan hanya sekadar momen penghormatan, tetapi juga sebagai panggilan untuk terus memperjuangkan hak-hak pekerja yang masih belum terpenuhi.

Solidaritas, kesatuan, dan semangat perubahan menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja yang terus berkembang.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nadin Amizah
Nadin Amizah Blak-blakan Kecewa Dilecehkan Fans
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Jirayut Thailand
Jirayut Blak-Blakan Ungkap Tetap Pilih Jadi Warga Thailand
Pohon Banda Aceh
Pohon Hasan Ulee Lheue di Banda Aceh yang Viral Kini Ditebang Oknum Tak Bertanggung Jawab
nelayan pangandaran lobster tenggelam
Nelayan Pemburu Lobster di Pangandaran Masih Hilang, Tim SAR Perpanjang Operasi
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

3

Syarat dan Link Pendaftaran Pendamping Piala Presiden 2025

4

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional

5

Cegah Banjir, PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA Kolaborasi Normalisasi Saluran Air
Headline
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.