JAKARTA,TM.ID : Ponsel pintar Samsung Galaxy S23 Ultra telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia, terutama karena kombinasi fitur canggih yang ditawarkannya.
Meskipun dijual dengan harga mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 26 juta, laporan terbaru dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa biaya produksi sebenarnya dari ponsel ini hanya sekitar Rp 7 juta. Hal ini menarik perhatian banyak pengguna, karena seringkali harga jual produk teknologi terkait dengan biaya produksinya.
Analisis “bill of material” (BoM) yang dilakukan oleh Counterpoint Research mengungkapkan bahwa komponen yang paling mahal dalam produksi Galaxy S23 Ultra adalah chipset, yang memakan sekitar 35 persen dari biaya produksi.
Samsung mengeluarkan sekitar Rp 2,45 juta untuk chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy dengan konektivitas 5G yang digunakan dalam ponsel ini. Hal ini menunjukkan pentingnya chipset dalam menentukan harga akhir sebuah ponsel pintar.
Selanjutnya, komponen layar juga merupakan salah satu komponen dengan biaya produksi tinggi dalam Galaxy S23 Ultra, menyumbang sekitar 18 persen dari total biaya produksi. Dengan teknologi Dynamic AMOLED 2X 6,8 inci, resolusi QHD+, refresh rate 120 Hz, dan tingkat kecerahan maksimal 1.750 nits, layar ini memberikan pengalaman visual yang luar biasa bagi pengguna.
Pada tahun ini, Samsung memperkenalkan fitur kamera baru pada Galaxy S23 Ultra dengan resolusi mencapai 200 MP. Fitur ini merupakan yang pertama kali hadir dalam ponsel Samsung dan mengambil porsi sekitar 14 persen dari biaya produksi. Dalam kombinasi dengan kamera ultrawide 12 MP dan dua kamera telefoto 10 MP, sektor kamera ini memberikan hasil jepretan yang luar biasa dan menarik minat para pecinta fotografi.
BACA JUGA: Samsung Galaxy M34 5G, Bocoran Spesifikasi dan Peluncuran
Selain itu, biaya produksi Galaxy S23 Ultra juga mencakup konfigurasi memori (11 persen) dan bahan casing (8 persen). Komponen lainnya seperti konektor, S-Pen, speaker, mikrofon, dan baterai juga membutuhkan pengeluaran sekitar 15 persen dari biaya produksi keseluruhan. Namun, perlu dicatat bahwa laporan ini tidak memperhitungkan pengeluaran lain seperti biaya pemasaran, riset dan pengembangan, logistik, dan lainnya.
Menariknya, biaya produksi Samsung Galaxy S23 Ultra ini sebanding dengan biaya produksi iPhone 14 Pro Max, salah satu model teratas dari lini iPhone 14 series. Fomalhaut Techno Solutions, perusahaan riset Jepang, memperkirakan bahwa biaya produksi iPhone 14 Pro Max sekitar 501 dolar AS atau sekitar Rp 7,7 juta. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki spesifikasi dan fitur yang luar biasa, Samsung mampu menjaga harga produksi Galaxy S23 Ultra dalam kisaran yang terjangkau bagi konsumen.
Kesimpulannya, Samsung Galaxy S23 Ultra merupakan ponsel pintar dengan fitur dan spesifikasi canggih yang tersedia dengan harga produksi yang relatif terjangkau. Meskipun komponen utama seperti chipset dan layar memakan sebagian besar biaya produksi, Samsung mampu menawarkan ponsel ini dengan harga yang kompetitif. Hal ini membuat Galaxy S23 Ultra menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang mencari kombinasi kinerja tinggi dan nilai yang baik dalam satu perangkat.
(Budis)