Harga Kopi Diprediksi Alami Lonjakan di Tahun 2025

Lonjakan harga kopi
Biji Kopi. (Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Harga kopi terus mengalami peningkatan, sejumlah pengamat pun memprediksi akan terjadi lonjakan harga yang cukup tinggi pada tahun 2025 mendatang.

Peningkatan permintaan biji kopi di pasar dunia tidak diimbangi dengan produksi yang memadai, sehingga menciptakan ketidakseimbangan yang memengaruhi pasar global.

Lonjakan permintaan ini berdampak langsung pada harga jual kopi. Banyak kafe dan barista melaporkan kesulitan akibat kenaikan harga kopi robusta. Bahkan, beberapa kafe terpaksa menaikkan harga produk mereka hingga 3% untuk menutupi biaya yang meningkat.

Perubahan Iklim Mengguncang Produksi Kopi Dunia

Berdasarkan laporan Chowhound pada (22/12/2024) Brazil, sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, menjadi salah satu negara yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim. Tanaman kopi membutuhkan suhu ideal antara 21 hingga 26 derajat Celsius.

Ketika cuaca ekstrem melanda, tanaman kopi sulit bertahan, mengakibatkan penurunan produksi yang signifikan. Pada 2024, harga kopi Brazil bahkan mencapai rekor tertinggi dalam 50 tahun terakhir sejak 1970.

Vietnam juga melaoprkan gangguan serupa, produsen kopi terbesar di dunia yang biasanya menyuplai sekitar 17% kebutuhan kopi global. Pada 2024, harga kopi Vietnam melonjak hingga 50%. Padahal, kopi robusta yang mendominasi produksi Vietnam dikenal lebih mudah dirawat dibandingkan arabika.

Dampak pada Kualitas dan Industri Kopi

Kenaikan harga kopi juga memengaruhi kualitas biji kopi yang digunakan oleh berbagai industri. Produsen kopi instan, yang sebelumnya menggunakan biji kopi berkualitas tinggi, kini mulai beralih ke bahan baku dengan grade lebih rendah untuk menekan biaya.

Pergeseran serupa terjadi pada industri kue dan roti yang menggunakan kopi sebagai bahan campuran. Untuk menekan lonjakan harga, mereka mulai memilih kopi dengan kualitas menengah hingga bawah.

Tren Harga Kopi

Statista, lembaga statistik internasional, mengamati tren kenaikan harga kopi dari tahun-tahun sebelumnya. Data menunjukkan bahwa harga robusta terus mendekati harga arabika, dengan selisih yang kini hanya sekitar 20% hingga 30% lebih murah.

Perkembangan ini menandakan bahwa robusta, yang dulunya menjadi alternatif ekonomis, kini mulai mengalami tekanan harga yang signifikan.

BACA JUGA: Hati-hati! Jangan Sandingkan Makanan Ini dengan Kopi!

Krisis harga kopi ini menjadi tantangan serius bagi berbagai sektor, mulai dari petani hingga pelaku bisnis kopi. Adanya kondisi produksi yang belum stabil, para pelaku industri dan konsumen kopi diharapkan dapat mencari solusi inovatif untuk menghadapi dampak dari lonjakan harga ini.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jetour g700
Jetour Pamerkan Jetour G700, SUV Amfibi!
Boruto Season 2
Setelah 2 Tahun Vakum, Boruto Comeback dengan Season 2!
Peran Utama Film Gundik
Awalnya Bukan Luna Maya! Anggy Umbara Bocorkan Fakta di Balik Pemilihan Peran Utama Film Gundik
noel sidak
Viral, Noel Dicueki saat Sidak Kantor di Pekanbaru: Kayak di Surabaya?
MPL ID
MPL ID x NBA, Saat Esports dan Basket Bersatu di Satu Arena
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Gedung BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Kebakaran, 19 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Pemain yang Diincar dalam Tim Prabowo
Headline
pemain sirkus OCI
Kisah Tragis Mantan Pemain Sirkus OCI, Disetrum Hingga Makan Kotoran
Mahasiswa HI Unair
Tembus KBRI Turki! Mahasiswa HI UNAIR Ungkap Serunya Magang di Ankara
ASN jakarta wajib naik angkutan umum
Pergub Terbaru, ASN Jakarta Wajib Naik Angkutan Umum Tiap Rabu!
bukalapak defisit
Bukalapak Defisit Rp 10 Triliun, BEI Pertanyakan Keputusan Buyback Saham

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.