BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — TNI melakukan konsultasi dengan Polda Metro Jaya terkait dugaan tindak pidana yang diduga melibatkan Ferry Irwandi.
Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, diketahui mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin (8/9/2025) sore untuk membicarakan temuan terkait dugaan pencemaran nama baik.
Ferry Irwandi, yang dikenal sebagai CEO Malaka Project sekaligus YouTuber, belakangan aktif menyuarakan gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat.
Wadirreskrimsiber Polda Metro Jaya, AKBP Alvian Yunus, membenarkan adanya pertemuan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa langkah TNI itu terbentur aturan, sebab secara hukum, institusi tidak memiliki kewenangan untuk melaporkan seseorang.
“Beliau kan ingin melaporkan, iya (Ferry Irwandi) terus kita sampaikan bahwa menurut putusan MK, institusi enggak bisa melaporkan, harus pribadi kalau pencemaran nama baik,” ucap AKBP Alvian di Gedung Promoter Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, mengutip wartakora tribunnews, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, hasil dari konsultasi tersebut mengarah pada temuan dugaan pencemaran nama baik.
Alvian menegaskan pihak yang menjadi korban dalam dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Ferry Irwandi adalah institusi TNI.
“Iya institusi itu dulu ya,” imbuhnya.
Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, sebelumnya mendatangi Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Senin (8/9/2025) sore.
Ia hadir bersama Danpuspom TNI, Kababinkum TNI, serta Kapuspen TNI.
Dalam keterangannya kepada awak media, Brigjen Juinta menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk melakukan konsultasi dengan pihak Polda Metro Jaya.
“Kehadiran kami di Polda Metro Jaya selain bersilauturahmi dengan sahabat-sahabat kami, teman-teman kami yang ada di sini, kami juga tadi telah melakukan konsultasi dengan saudara-saudara kami di Polda Metro Jaya,” ucapnya.
Brigjen Juinta menuturkan dari hasil patri Siber TNI menemukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Ferry Irwandi.
“Saya ulangi, kami menemukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh saudara Ferry Irwandi,” imbuhnya.
Brigjen Juinta menyampaikan bahwa terkait dugaan tindak pidana tersebut, TNI berencana menempuh langkah-langkah hukum.
Namun, Ferry Irwandi (pegiat media sosial sekaligus CEO Malaka Project) membantah pernyataan Komandan Satuan Siber TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring yang menyebut Satsiber TNI pernah berusaha menghubunginya sebelum melakukan konsultasi dengan Polda Metro Jaya.
Ferry menegaskan dirinya tidak pernah menerima pesan maupun bentuk komunikasi apapun dari pihak Satsiber TNI.
“Dan tenang aja Pak Jenderal, saya tidak pernah lari, saya masih di Jakarta, saya tidak akan pergi ke Singapura, China, dan lain sebagainya,” kata Ferry di akun Instagramnya, Selasa (9/9/2025).
“Dan soal saya tidak bisa dihungi, saya juga tidak mengerti, semua wartawan bisa sangat mudah menghubungi saya, walaupun gak pernah minta nomor saya,” tambah Ferry.
Ferry mengaku merasa harus konfirmasi bahwa pesan atau apapun tidak pernah sampai ke dirinya.
“Saya harus konfirmasi bahwa pesan atau apapun tidak pernah sampai ke saya. Jadi itu aja sih, dan kalau misalnya tindakan ini dianggap bikin saya takut, khawatir, cemas, tidak pak. Saya akan jalani, saya gak akan play victim merengek-rengek, tidak,” kata Ferry.
Ferry menyatakan dirinya tidak mempermasalahkan jika TNI benar-benar ingin memprosesnya secara hukum.
“Kalau memang mau diproses hukum, ya ini kan negara hukum, kita jalani bersama, gitu. Itu aja Pak Jenderal. Semoga sehat, bahagia selalu, senang selalu,” katanya.
Ia juga menambahkan dirinya tidak mengetahui tindak pidana apa yang dituduhkan kepadanya.
“Saya juga tidak tahu tindak pidana apa yang saya lakukan, hahahaha. Ya memang republik ini pantas untuk pemerintah, aparat dan sistem yang lebih baik. Itu aja dari gua. Semoga bermanfaat teman-teman. Buat yang nanya kabar gua, tenang saja, gua baik-baik saja dan akan selalu baik-baik saja,” tambah Ferry.
Baca Juga:
4 Jenderal Geruduk Polda Metro Jaya, Mau Pidanakan Ferry Irwandi!
Ferry Irwandi Bongkar Otak Kerusuhan, Terlacak Dalam 5 Menit?
Lebih lanjut, Ferry menegaskan satu hal yang selalu dipegangnya adalah bahwa gagasan tidak bisa dibunuh atau dipenjara.
“Satu hal yang selalu gw inget adalah Ide itu tidak bisa dibunuh atau dipenjara gitu. Apapun yang terjadi sama gw ya, What done is done bro. Masa iya, setiap hal pasti ada kausalitas dan resiko lah. Dari awal gak tahu ya gak mungkin. Jadi ya itu aja, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di konten selanjutnya,” kata Ferry.
(Virdiya/_Usk)