Google Pecat Karyawan Gegara Protes Peroyek Kontroversial di Israel

Penulis: agus

googel pecat karyawan
(iStock)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA.TM.ID: Raksasa teknologi, Google dikabarkan telah memecat seorang karyawannya yang melakukan protes pro-Palestina selama forum pimpinan perusahaan yang berlangsung di Kota New York beberapa waktu lalu.

Mantan karyawan Google Cloud tersebut menyampaikan ekpresinya penolakannya dengan berteriak disaat Pimpinan Google Israel, Barak Regev, memberikan pidato.

Dengan lantang ia menolak proyek teknologi yang saat ini sedang dibangun Google, yang dianggap mendukung genosida, dan apartheid.

“Saya menolak untuk membangun teknologi yang mendukung genosida, apartheid atau pengawasan,” teriaknya, lewat media sosial dilansir Anadolu Agency pada unggahan video pada Senin (4/3) lalu, dikutip Selasa (12/3/2024).

“Proyek Nimbus membahayakan anggota komunitas Palestina,” ucapnya.

Sementara itu, Juru bicara Google menyampaikan bahwa pemecatan karyawan dilakukan karena dianggap menggangu acara resmi yang diponsori oleh perusahan, meskipun tidak merinci pelanggaran kebijakan yang dilakukan oleh mantan karyawan tersebut.

Perlu diketahui, proyek Nimbus sendiri adalah proyek yang melibatkan kontrak senilai lebih dari 1 miliar dolar (Rp 15 triliun) antara Google, Amazon, pemerintah, dan militer Israel.

BACA JUGA: Jasa Cas HP di Atas Gunung Bisnis yang Menjanjikan, Tertarik?

Proyek tersebut akan digunakan untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada Tel Aviv, yang telah mendapat kecaman dari pendukung pro Palestina.

Kemudian, pada tahun 2021, lebih dari 300 karyawan Google dan Amazon sempat mendantangani surat terbuka yang menilai bahwa proyek tersebut dapat memperburuk diskriminasi dan pengusiran sistematis oleh militer dan pemerintah Israel terhadap warga Palestina.

“Teknologi ini memungkinak pengawasan lebih jauh dan pengumpulan data yang melanggar hukum mengenai warga Palsetina, dan memfasilitasi perluasan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina,” tulis surat tersebut, yang ditandatangani oleh 90 pekerja di Google dan lebih daro 300 pekerja di Amazon pada saat itu.

Selain itu, dari 600 karyawan Google juga telah mengecam sponsornya pada Forum Mind the Tech pada beberapa waktu lalu, tempat Regev berbicara dengan menyerukan perusahaan tersebut untuk menarik dukungannya dan meminta maaf atas korban jiwa di Gaza.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
HIV remaja sukabumi
Waspada! Risiko HIV Hantui Remaja Sukabumi
turis brasil jatuh ke rinjani-1
Bukan Hipotermia, Ini Sebab Kematian Turis Brasil yang Jatuh di Rinjani
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-2
Kejagung Kumpulkan Bukti Sebelum Panggil Lagi Nadiem Makarim
lindblad_1
Red Bull Siapkan Arvid Lindblad Debut di FP1 Silverstone
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-1
Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

3

Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

4

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

5

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!
Headline
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.