Google Doodle Tampilkan Sastrawan Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono
(Web)

Bagikan

 BANDUNG.TM.ID Sastrawan legendaris asal Indonesia, Sapardi Djoko Damono, hari ini ditampilkan dalam Google Doodle. Sapardi dijadikan Google Doodle hari ini untuk memperingati hari hari kelahirannya yaitu 20 Maret 1940.

“Doodle hari ini memperingati hari lahir Sapardi Djoko Damono, penyair yang merevolusi puisi liris di Indonesia” tulis Google dalam keterangannya, melansir Kompas. Dia termasuk dalam pujangga yang berasal dari Indonesia. Banyak sekali karya kesusasteraan Tanah Air miliknya yang masih hidup sampai sekarang.

Salah satu karya puisinya yang paling banyak dikenal oleh masyarakat dan masih fenomenal adalah kumpulan puisi “Hujan Bulan Juni” yang terbit pada tahun 1994.

Profil Sastrawan Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono
(Web)

Sapardi lahir di kota Solo, Jawa Tengah. Dia menghabiskan masa kecilnya di tempat perpustakaan. Kegiatannya membaca setiap buku dan juga mulai menulis puisi saat dirinya masih duduk di bangku SMA Surakarta. Setelah dia mendapat gelar bahasa Inggris dari Universitas Gadjah Mada, Sapardi mulai belajar sastra Indonesia di jenjang pascasarjananya.

Saat dia mulai bekerja sebagai penyiar radio dan asisten teater, dia mulai mendalami puisinya dengan serius. Sampai pada tahun 1969, Sapardi merilis kumpulan puisi pertamanya yaitu “Duka-Mu Abadi”. Sebagian besar penyair Indonesia fokus pada refleksi dan gagasan masyarakatnya, debutnya Sapardi ini mencerminkan kondisi manusia.

Penghargaan Sapardi 

Sapardi Djoko Damono
(Web)

Karena suksesnya buku tersebut, Sapardi di angkat menjadi guru besar sastra di Universitas Indonesia. Dia juga mendapat penghargaan berupa Anugerah Budaya (Cultural Award) dari Australia pada tahun 1978. Kemudian, Sapardi menulis 3 kumpulan puisi dengan gaya yang lugas.

Dia juga menerima Penghargaan Penulisan Puisi Asia Tenggara yang di sponsori oleh ASEAN tahun 1986. Tidak hanya itu, Sapardi juga mendapat Anugerah Puisi Putra dari Malaysia dengan bukunya yang berjudul “Sihir Hujan dari Malaysia” pada tahun 1983.

Sapardi juga mendirikan Perhimpunan Cendekiawan Sastra Indonesia yang tujuannya untuk mempromosiakn bentuk seninya ke seluruh negeri. Dia juga menjabat sebagai ketua di tiga periode berturut-turut, Pada tahun 1994, dia menerbitkan “Hujan Bulan Juni” yang merupakan kumpulan puisi terbesarnya.

Karya tersebut menginspirasi beberapa musisi untuk membuat komposisi dengan tema yang serupa. Universitas Indonesia juga saat itu memilih Sapardi menjadi dekan fakultasnya dan juga mengadakan pertunjukan puisi tahun 2010 untuk merayakan karyanya.

Penghargaan yang Sapardi dapatkan sangat banyak salah satunya Penghargaan Achmad Bakrie untuk Sastra di tahun 2003 dan Penghargaan Akademi Jakarta tahun 2012. Tahun 2018, Sapardi juga mendapat penghargaan Anugerah Buku ASEAN untuk bukunya Hujan Bulan Juni dan Yang Fana Adalah Waktu.

Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usianya yang 80 tahun pada hari MInggu 19/7/2020.

BACA JUGA: Didi Kempot “Goodfather of Broken Heart” Tampil di Google Doodle

(Kaje)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi mengupil
Hobi Ngupil Bisa Berisiko?
Jonatan Christie
Takluk dari Antonsen, Jonatan Christie Runner-Up China Masters 2024
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Survei Polsight: Haru-Dhani Unggul Menjelang Hari H Pencoblosan
Headline
Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Raih Gelar Juara Dunia, Verstappen Masuk Daftar Legenda Formula 1
Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Dedi Kusnandar Mengalami Cedera, Bojan Hodak Singgung Kerasnya Lapangan Stadion GBLA
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Gubernur Bengkulu Ikut Terjaring OTT KPK
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva