JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID– Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia setuju dengan pembentukan koalisi permanen yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih.Koalisi permanen ini telah disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam acara silahturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang Bogor.
“Kemarin didengungkan atau digagas oleh Pak Presiden Prabowo untuk koalisi permanen yang kursinya 80 persen lebih,” Bahlil di perayaan HUT ke -17 Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat,Sabtu (15/2/2025).
Bahlil menyebut bahwa koalisi permanen itu adalah strategi yang bagus dalam memperkokoh persatuan bangsa, dan untuk mendukung Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Saya kira ini strategi yang bagus dalam memperkokoh untuk mendukung Indonesia Emas,” bebernya.
Bahlil juga menyinggung soal approval rating 100 hari kerja Prabowo-Gibran di HUT ke-17 Gerindra, yang ratingnya cukup tinggi di mata masyarakat.
“Approval rating yang cukup tinggi itu menjadi modal agar masyarakat lebih percaya pada program pemerintah,” jelasnya.
Bahlil mengyebutkan akan terus mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sampai periode di 2029. Dia menegaskan, partai yang dipimpinnya berkomitmen siap mendukung Prabowo dua periode.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh sepakat dibentuknya koalisi permanen yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kamis NAsdem sepakat dengan koalisi permanen,” kata Paloh di perayaan HUT ke -17 Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat,Sabtu (15/2/2025).
BACA JUGA:
Paloh mengaku dirinya tidak permasalahkan dengan koalisi permanen yang diusulkan Presiden Prabowo. Sebab koalisi tersebut sangat baik untuk memperkokoh persatuan di Indonesia.
“Kalau secara pribadi tidak ada masalah dengan koalisi permanen,” jelasnya.
Namun demikian, dirinya akan membicarakan terlebih dulu di internal partainya perihal koalisi permanen tersebut.
“Di internal partai kita bahas dulu soal koalisi permanen,” ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran ketua umum dan pengurus pusat partai politik yang tergabung dalam KIM Plus untuk menjadi koalisi permanen yang mendukung pemerintah sampai tahun 2029.
(Agus Irawan/Usk)