Gibran Jadi Cawapres Pengamat Bilang Harus Ada Reposisi

Penulis: agus

13 Titik Panggung Hiburan Meriahkan Pelantikan Presiden
Ilustras-Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Indonesia (Teropongmedia.id)

Bagikan

JAKARTA.TM.ID : Polemik bakal calon wakil presiden (bacawapres) terhadap sosok tertentu dan isu dinasti politik serta jabatan presiden tiga periode, tersiar kencang di ruang publik belakangan ini.

Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) sekaligus Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing mengatakan, awalnya sejumlah menteri menginginkan jabatan presiden tiga periode sebagai bentuk penghambaan politik kepada “majikannya”. Namun publik menolak, dan keinginan para menteri pun layu sebelum berkembang.

Seperti tidak mau menyerah, lalu muncul isu wacana perpanjangan jabatan presiden. Upaya ini pun pupus dan mengalami nasib yang sama dengan jabatan tiga periode ditandai dengan penyusunan tahapan jadwal Pemilu 2024 oleh KPU.

BACA JUGA: Terungkap, Ini Alasan Megawati Pertahankan Gibran dan Bobby di PDIP

Atas pengajukan permohonan dari orang tertentu, lalu MK memutuskan bahwa kepala daerah di bawah usia 40 tahun bisa capres/cawapres tanpa mengindahkan Sila Kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. MK memberi privilege kepada kepala daerah di tengah ratusan kepala daerah terlibat korupsi.

“Tentu keputusan MK ini menjadi karpet merah bagi kepala daerah terutama kepada sosok tertentu mendaftarkan diri bacawapres di KPU. Lalu ia dengan lantang pula mengatakan “tenang saja, saya sudah ada di sini, ” kata Emrus, Senin (30/10/2023).

Emrus menyebutkan, fenomena komunikasi politik di atas dapat disebut sebagai dinasti politik dengan meredefinisi konsep dinasti politik sebagai tindakan politik menghalalkan semua pengaruh, kekuasaan, jaringan, hubungan personal dan kekerabatan demi untuk mengestafetkan kekuasaan dari dan ke sesama keluarga inti.

Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri, saat ini muncul kritik dan penolakan begitu deras, tajam dan masif atas keputusan MK dan fenomena pencawapresan sosok tertentu yang tidak produktif bahkan cenderung ke arah negatif di ruang publik.

“Untuk itu, sebagai seorang komunikolog saya menyarankan dengan serius, agar para partai koalisi pengusung bacawapres sosok tertentu tersebut, yang telah menimbulkan polemik yang juga di luar akal sehat, ” ujarnya.

BACA JUGA: Gibran Disebut jadi Kartu Truf Prabowo Raup Suara Gen Z

Dia menyebutkan,perlu mengambil waktu secepatnya merenung untuk mengambil tindakan mereposisi bacawapres yang bersangkutan dan menggantinya dari salah satu Ketum Partai pengusung, sebelum KPU menetapkan paslon Pilpres 2024.

Laporan Wartawan Jakarta : Agus Irawan

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mobil damkar
2 Mobil Damkar Dikerahkan untuk Tangani Kebakaran di Gang Guntur Cianjur
Pengancaman dan kekerasan
Pelaku Pengancaman Terkait Pengelolaan Lahan Parkir di Bekasi Dibekuk Polisi
Ganja
Peredaran Ganja 6 Kg di Jaktim Berhasil Digagalkan
Ojol Bandung
Viral! Ojol Bandung Tambal Jalan Pakai Uang Sendiri "Nggak Nunggu Janji"
Akhmad Marjuki
Disambut Bang Maja, Doa Haru Sertai Akhmad Marjuki dari Seniman Betawi untuk Golkar Bekasi!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Telkom University Dorong Digitalisasi Promosi Wisata Desa Sugihmukti Lewat Produksi Video Profil

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Strategi Bisnis “Purple Cow/ Sapi Ungu”
Headline
anggota dprd lampung utara
Usai Viral Sawer DJ, Anggota DPRD Lampung: Bukan Melanggar Norma!
Gunung Cikuray Garut - Pendaki Hilang - Foto Kuttab Digital
Pendaki Asal Karawang Hilang di Gunung Cikuray Garut, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
ijazah jokowi
Polemik Ijazah Jokowi, Rektor dan Dekan UGM Digugat Rp69 Triliun!
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.