Gibran Jadi Cawapres Pengamat Bilang Harus Ada Reposisi

Real Count KPU
Ilustrasi. (teropongmedia.id)

Bagikan

JAKARTA.TM.ID : Polemik bakal calon wakil presiden (bacawapres) terhadap sosok tertentu dan isu dinasti politik serta jabatan presiden tiga periode, tersiar kencang di ruang publik belakangan ini.

Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) sekaligus Komunikolog Indonesia, Emrus Sihombing mengatakan, awalnya sejumlah menteri menginginkan jabatan presiden tiga periode sebagai bentuk penghambaan politik kepada “majikannya”. Namun publik menolak, dan keinginan para menteri pun layu sebelum berkembang.

Seperti tidak mau menyerah, lalu muncul isu wacana perpanjangan jabatan presiden. Upaya ini pun pupus dan mengalami nasib yang sama dengan jabatan tiga periode ditandai dengan penyusunan tahapan jadwal Pemilu 2024 oleh KPU.

BACA JUGA: Terungkap, Ini Alasan Megawati Pertahankan Gibran dan Bobby di PDIP

Atas pengajukan permohonan dari orang tertentu, lalu MK memutuskan bahwa kepala daerah di bawah usia 40 tahun bisa capres/cawapres tanpa mengindahkan Sila Kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. MK memberi privilege kepada kepala daerah di tengah ratusan kepala daerah terlibat korupsi.

“Tentu keputusan MK ini menjadi karpet merah bagi kepala daerah terutama kepada sosok tertentu mendaftarkan diri bacawapres di KPU. Lalu ia dengan lantang pula mengatakan “tenang saja, saya sudah ada di sini, ” kata Emrus, Senin (30/10/2023).

Emrus menyebutkan, fenomena komunikasi politik di atas dapat disebut sebagai dinasti politik dengan meredefinisi konsep dinasti politik sebagai tindakan politik menghalalkan semua pengaruh, kekuasaan, jaringan, hubungan personal dan kekerabatan demi untuk mengestafetkan kekuasaan dari dan ke sesama keluarga inti.

Oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri, saat ini muncul kritik dan penolakan begitu deras, tajam dan masif atas keputusan MK dan fenomena pencawapresan sosok tertentu yang tidak produktif bahkan cenderung ke arah negatif di ruang publik.

“Untuk itu, sebagai seorang komunikolog saya menyarankan dengan serius, agar para partai koalisi pengusung bacawapres sosok tertentu tersebut, yang telah menimbulkan polemik yang juga di luar akal sehat, ” ujarnya.

BACA JUGA: Gibran Disebut jadi Kartu Truf Prabowo Raup Suara Gen Z

Dia menyebutkan,perlu mengambil waktu secepatnya merenung untuk mengambil tindakan mereposisi bacawapres yang bersangkutan dan menggantinya dari salah satu Ketum Partai pengusung, sebelum KPU menetapkan paslon Pilpres 2024.

Laporan Wartawan Jakarta : Agus Irawan

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
lupa email
Cara Kembalikan Akun Instagram yang Lupa Email!
kejagung sita emas antam
Kejagung Sita 1,9 Ton Emas, 7 Kg Lebih Milik 6 Tersangka Korupsi PT Antam
Cara kunci galeri di iPhone-1
Cara Kunci Galeri di iPhone iOS 17 Tanpa Aplikasi!
Fine Line lagu Harry Styles
Lirik dan Terjemahan Fine Line Lagu Harry Styles
pdn ransomware
PDN Diserang 'Virus Jahat' Ransomware, Ini Cara Pencegahannya
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Portugal Vs Slovenia Babak 16 Besar Euro 2024

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Eskalator di Mal PVJ Bandung
Remaja Terjepit Eskalator di Mal PVJ Bandung, Alami Patah Tulang
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024, Skor 1-0
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024: Selecao das Quinas Menang Adu Penalti
ilmuan jepang
Ngeri, Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia