INDRAMAYU, TEROPONGMEDIA.ID — Kesenian akrobat Genjring Umbul merupakan pertunjukan ketangkasan khas Indramayu, Jawa Barat.
Seni akrobat ini memadukan atraksi menegangkan seperti mengangkat motor dengan kaki dan berjalan di atas tambang. Sayangnya, seni tradisional ini kini jarang dipentaskan dan terancam punah.
Mengutip laman Desa Jatisura, Genjring Umbul berasal dari Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu.
Kesenian ini mengambil nama dari instrumen musik genjring (sejenis rebana) dan kata umbul yang berarti melambung.
Kesenian ini dulunya digunakan sebagai sarana dakwah Islam, menggabungkan musik dan akrobat dalam satu pertunjukan.
“Saat ini, kelompok Bintang Wisata pimpinan Bapak Samari dan Bapak Tori (cucu Kyai Samad) masih berupaya melestarikan seni ini,” demikian tulis laman Desa Jatisura, dikutip, Senin (14/4/2025).
BACA JUGA
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Program Jabar Nyaah ka Indung: Menelisik Perspektif Perempuan dalam Mitologi Sunda
Keunikan Genjring Umbul Dibanding Akrobat Lain
Di Jawa Barat, banyak kesenian akrobat seperti Lais di Tasikmalaya yang kerap ditampilkan saat acara resmi.
Namun, Genjring Umbul memiliki ciri khas tersendiri, seperti atraksi melintasi tali tinggi sambil mengendarai sepeda dan memegang tongkat, sebuah pertunjukan yang membutuhkan keahlian luar biasa.
Berbeda dengan akrobat lain yang diselingi reog atau dogdog, Genjring Umbul diiringi musik genjring.
Beberapa atraksinya bahkan lebih ekstrem, seperti berjalan di atas dahan pohon salak berduri atau menusuk lidah dengan golok. Pertunjukan ini tak hanya memukau, tetapi juga menegangkan bagi penonton.
Meski begitu, popularitas Genjring Umbul kian memudar. Tanpa upaya pelestarian yang serius, warisan budaya ini bisa benar-benar hilang ditelan zaman.
(Aak)