BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah berharap kondisi saat ini bisa kembali kondusif dan aksi unjuk rasa tidak terus memanas. Gelombang demonstrasi yang memanas sejak semalam berpotensi memberikan dampak langsung terhadap perekonomian.
“Kalau melihat perkembangan hari ini, memang terjadi pelemahan IHSG maupun rupiah kita,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengutip katadata.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut terjadi karena faktor stabilitas menjadi penting utk para Investor. Untuk itu ia mengharapkan situasi bisa kembali kondusif agar tidak berimbas kepada kondisi ekonomi.
“Kami berharap, ini akan berdampak positif dan perkembangan situasi di lapangan bisa terkendali dan kondusif sehingga tidak berdampak lebih lanjut ke ekonomi kita,” ujar Susiwijono.
Ia khawatir terhadap dampak pada kinerja ekonomi kuartal III yang masih ditentukan dalam sebulan lagi atau pada September 2025. Namun, pemerintah juga masih optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca Juga:
Demo Bandung Memanas, Massa Bakar Rumah Dekat DPRD Jabar
Empat Orang Meninggal Dunia, Kantor DPRD Makassar Dibakar dan Dijarah Massa
“Kami akan memastikan berbagai program Stimulus ekonomi berjalan dan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III,” kata Susiwijono.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah hingga 147 poin pada level Rp 16.499 per dolar AS. Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Suaibi mengatakan ketegangan sosial dan politik di RI mempengaruhi pelemahan rupiah tersebut.
“Apalagi bumbu-bumbu sebelumnya dimana pemerintah akan memberikan tunjangan untuk perumahan terhadap DPR, ini pun juga membuat satu ketegangan tersendiri,” kata Ibrahim.
Kondisi sosial dan politik di Indonesia juga semakin memanas akibat adanya korban jiwa pada aksi demonstrasi. Kabar adanya korban jiwa ini mulai ramai di kalangan masyarakat sejak malam tadi sehingga menyebabkan kondisi demonstrasi semakin bereskalasi. (usamah kustiawan)