BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Inter Milan berhasil memastikan langkah ke final setelah menaklukkan Barcelona dengan skor 4-3 (agregat 7-6) dalam leg kedua semifinal yang berlangsung hingga babak perpanjangan waktu, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. Gol kemenangan dicetak Davide Frattesi, yang mengaku hampir kehilangan kesadaran karena terlalu emosional saat merayakan.
Pertandingan berjalan penuh drama. Inter sempat unggul 2-0 lewat gol Lautaro Martinez dan penalti Hakan Calhanoglu. Akan tetapi, Barcelona mulai bangkit lewat Eric Garcia, Dani Olmo, dan Raphinha, hingga mereka berbalik memimpin 3-2.
Saat pertandingan tampak akan dimenangkan tim tamu, Francesco Acerbi menyamakan skor di menit 90+3, memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak extra time. Di sinilah Frattesi menjadi pahlawan dengan gol penentu di menit ke-99.
Kemenangan ini menandai kembalinya Inter ke partai final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir. Mereka akan menghadapi pemenang antara Arsenal atau Paris Saint-Germain pada laga final yang akan digelar di Allianz Arena, Munich, 1 Juni mendatang.
Frattesi: Saya Hampir Tidak Bisa Lanjut Bermain
Usai pertandingan Davide Frattesi mengungkap betapa emosionalnya momen gol penentu tersebut. Ia bahkan sempat merasa pusing karena terlalu semangat dalam selebrasi.
“Saya beruntung bisa menyelesaikan pertandingan karena terlalu bersemangat merayakan gol sampai kepala saya pusing dan hampir blackout! Saya harus berterima kasih kepada tim fisioterapi karena kemarin saya mengalami cedera otot perut, tapi mereka bekerja keras membuat saya fit untuk laga ini,” ungkap Frattesi kepada Sky Sport Italia.
Frattesi sebelumnya juga mencetak gol kemenangan di perempat final melawan Bayern Munich. Kini, ia kembali membuktikan diri sebagai pemain penentu dalam momen-momen krusial.
“Ini sungguh luar biasa, saya tidak tahu harus berkata apa. Setelah gol lawan Bayern, saya pikir tidak akan merasakan emosi seperti itu lagi, tapi malam ini bahkan lebih hebat. Inilah indahnya sepak bola,” lanjutnya.
Frattesi: Bukan Bakat, Tapi Kerja Keras yang Membawanya ke Puncak
Meskipun tak dianggap sebagai pemain paling berbakat, Frattesi membuktikan bahwa determinasi dan kerja keras bisa membawa hasil besar. Tapi ia mengaku tidak memiliki kemampuan alami layaknya Lamine Yamal, tapi tekad dan semangat pantang menyerah membuatnya selalu siap.
“Ini memang seperti perjalanan karier saya. Saya tidak diberkati bakat luar biasa, tapi saya selalu yang terakhir menyerah dan yang pertama percaya. Ini adalah hadiah untuk usaha dan dedikasi,” tegas Frattesi.
BACA JUGA:
Dramatis, Inter Milan Ditahan Imbang Barcelona 3-3 di Liga Champions 2024/2025
Inter Milan Menang Tipis 1-0 Atas Verona di Serie A 2024/2025
Ia juga menceritakan betapa lelahnya seluruh tim setelah bermain 120 menit di bawah hujan deras. Akan tetapi, semangat mereka tidak pernah luntur meski sempat tertinggal.
“Saya tidak percaya, tapi saat skor 3-3, saya bilang ke Marcus (Thuram), ‘Jangan khawatir, kita akan lolos.’ Saya sudah kelelahan bahkan sebelum masuk lapangan karena kami terus berteriak dan tegang menyaksikan setiap serangan. Rasanya seperti ikut bermain dari bangku cadangan!” katanya sambil tertawa.
Inter Kembali ke Final, Tantangan Terberat Menanti
Kemenangan ini menjadi cerminan kekuatan mental dan karakter Inter Milan di bawah asuhan Simone Inzaghi. Dengan keberanian, kedisiplinan, dan keyakinan tinggi, mereka mampu membalikkan keadaan dari situasi sulit.
Kini tantangan terbesar sudah menanti di final. Apakah mereka mampu membawa pulang trofi si Kuping Besar untuk pertama kalinya sejak 2010? Entah melawan PSG atau Arsenal, Frattesi dan kawan-kawan bertekad memberikan yang terbaik.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Final adalah mimpi setiap pemain, dan kami akan berjuang sampai detik terakhir,” tegas Frattesi penuh semangat.
(Haqi)