SUMEDANG,TM.ID: Beginilah penampakan situasi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Sumedang pasca gempa bermagnitudo 4,8 pada Minggu (31/12/2023).
Hari ini, Senin (1/1/2024), Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudian meninjau situasi RSUD Sumedang tersebut serta beberapa titik lainnya yang terparah terdampak gempa tektonik itu.
Tampak dalam foto, beberapa titik area luar gedung RSUD Sumedang digunakan untuk mendirikan tenda-tenda darurat.
Tenda-tenda tersebut digunakan untuk menampung ratusan pasien setelah dievakuasi pihak rumah sakit beserta tim penanggulangan bencana untuk pengamanan.
Semua pihak khawatir akan terjainya gempa susulan setelah terjadi lima kali getaran cukup kuat pada hari terakhir tahun 2023 tersebut.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudian beserta jajaran tiba di RSUD Sumedang pada Senin (1/1) pagi. Bangunan rumah sakit mengalami keretakan di beberapa titik akibat guncangan gempa itu.
Sebanyak 108 pasien dievakuasi dan dirawat di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang. Mereka tetap ditangani secara intensif.
Bey mengatakan, keselamatan dan ketenangan pasien menjadi prioritas.
“Kami tadi meninjau ke RSUD Sumedang saya lihat penanganannya sudah baik yang utama adalah keselamatan dan ketenangan pasien, jadi dipindahkan dulu ke tempat yang aman, memang masih ada pasien di dalam tapi itu berada di bangunan yang aman,” ujar Bey.
Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bey menyampaikan duka mendalam dan keprihatinan atas gempa yang mengguncang Sumedang di penghujung 2023.
Pihaknya berkomitmen akan menangani secara maksimal dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah kami menyampaikan rasa duka dan prihatin atas terjadinya gempa ini. Tadi malam kami langsung koordinasi baik dengan Pemkab Sumedang, BNPB, BPBD, TNI, Polri, dan BMKG,” ucapnya.
(Aak)