KUPANG, TEROPONGMEDIA.ID — PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) sedang menyelidiki insiden terbakarnya sebuah Toyota Fortuner yang membawa 420 liter BBM bersubsidi jenis Pertalite, usai menabrak pos polisi di Kota Kupang, Jumat (24/5) subuh.
Menurut Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga JatimBaliNus, Ahad Rahedi mengatakan, penyelidikan dilakukan dengan mencocokkan rekaman kamera pengawas (CCTV) dan surat rekomendasi yang digunakan untuk membeli BBM bersubsidi.
Insiden itu terjadi saat api tiba-tiba timbul dari kabin kendaraan, menyebabkan pemilik kendaraan berinisial AL melompat keluar tanpa menghentikan kendaraan, yang akhirnya menabrak pos polisi dan terbakar.
Ahad menjelaskan, pembelian BBM bersubsidi menggunakan kemasan di SPBU diperbolehkan dengan syarat membawa surat rekomendasi dari dinas terkait seperti Kelautan, Pertanian, dan Koperasi/UMKM. Surat tersebut digunakan sebagai validasi bahwa nelayan, petani, atau UMKM membutuhkan BBM untuk keperluan selain kendaraan, seperti perahu, traktor, atau mesin produksi.
“Jika pembelian membawa surat rekomendasi kami layani di SPBU. Namun kemudian pada saat penggunaan tidak sesuai dengan peruntukkan surat dimaksud maka sudah diluar kewenangan kami untuk melakukan pemantauan,” jelas Ahad melansir Antara, Minggu (26/5/2024)
BACA JUGA: Catat! Perbedaan BBM Subsidi dan Non Subsidi
Namun, penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan tujuan surat rekomendasi berada di luar kewenangan Pertamina untuk memantau.
Ahad menambahkan, pihaknya sedang meninjau rekaman CCTV di SPBU sekitar lokasi kejadian untuk mencocokkan dengan dokumentasi surat rekomendasi. Kemungkinan pembelian BBM dilakukan dini hari untuk menghindari antrean panjang.
Kasus itu juga sedang diselidiki oleh Polresta Kupang Kota. Pemilik kendaraan belum bisa dimintai keterangan karena mengalami luka bakar parah dalam insiden tersebut.
Pemilik kendaraan berinisial AL, menderita luka bakar di beberapa bagian tubuhnya, termasuk punggung, lengan, tangan, kaki, dan wajah. Penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan untuk mengungkap semua aspek terkait insiden ini.
(Saepul/Aak)