Forest City, Properti yang Didera Kontroversi dan Kritik

Penulis: Vini

Forest City
Forest City. (gmaps)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Forest City, pengembangan perumahan terintegrasi dan kota pribadi yang dibangun sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Proyek tersebut didanai oleh konsorsium pengembang real estat swasta Tiongkok dan diresmikan oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada tahun 2016.

Lokasi

Fores City terletak di Iskandar Puteri, Johor, Malaysia dan merupakan bagian dari Iskandar Puteri, yang merupakan distrik kedua terbesar di Malaysia berdasarkan populasi.

Lokasinya strategis, hanya beberapa kilometer dari Singapura, dan dekat dengan Bandar Udara Internasional Johor Bahru.

Fasilitas

Forest City menawarkan berbagai fasilitas yang memadai untuk para penduduknya, yaitu sebagai berikut.

1. Lapangan Golf, yang diresmikan pada tahun 2019.

2. Pusat Perbelanjaan yang menyediakan berbagai macam barang dan layanan.

3. Terdapat juga sekolah internasional, Forest City International School, yang didirikan oleh Shattuck-St. Mary’s pada tahun 2018.

Kebijakan

Forest City memiliki

Berikut beberapa kebijakan yang harus diperhatikan terkait Forest City:

1. Zona Bebas: proyek ini, masuk ke dalam zona bebas bea cukai, sehingga dapat menarik beberapa orang yang ingin membeli properti di sana.

2. Populasi: Meskipun diharapkan dapat menampung hampir satu juta orang, Forest City hanya memiliki sekitar 9.000 penduduk pada tahun 2023, jauh dari perkiraan awal.

Kontroversi

Forest City telah menghadapi beberapa kontroversi sejak pembangunannya. Proyek ini awalnya ditujukan untuk warga kelas menengah atas dari Tiongkok yang ingin memarkir kekayaan mereka di luar negeri.

Namun, penjualan awal yang kuat dari Tiongkok runtuh setelah pemimpin Tiongkok Xi Jinping menerapkan kontrol mata uang yang ketat.

Hal ini, karena terdapat juga krisis politik Malaysia pada tahun 2020–2022 dan pandemi COVID-19, membuat proyek ini digambarkan sebagai “kota hantu” pada tahun 2022.

Dampak Lingkungan

Bangunan proyek ini di atas lahan reklamasi, yang telah menyebabkan kerusakan habitat yang signifikan di sekitarnya. Proyek ini juga mendapat kritik, karena tidak memiliki banyak fasilitas dan kurangnya kegiatan komersial yang ada.

BACA JUGA: Stefano Pioli Tolak Pinangan Nottingham Forest, Fokus Tingkatkan Kompetensi

Meskipun Forest City mempunyai lokasi yang strategis, tapi karena tingkat huniannya rendah serta kurangnya kegiatan komesial, menjadikan proyek ini sebagai “kota hantu”.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
bocah jatuh tol
Bocah Jatuh dari Bus Tergeletak di Tol JORR Ciledug-Veteran
emas perhiasan inflasi
Emas Perhiasan Jadi Biang Kerok Inflasi Semester I-2025
Lirik dangdut termiskin di dunia
Lirik 'Termiskin di Dunia' Karya Musisi Dangdut Legendaris Hamdan ATT
IMG_3102
Stadion Sidolig jadi Milik PSBS Biak? Ini Kata Farhan
budi prajogo pks
Diduga Titip Siswa, Budi Prajogo Terima Sikap Tegas PKS Banten!
Berita Lainnya

1

Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung

2

Ketum Bomber Siap Dukung dan Jaga Kondusifitas Piala Presiden 2025

3

Harga BBM Pertamina, Shell Hingga Vivo Resmi Naik! Ini Daftarnya

4

PT. Tekindo Energi Patuh dan Taat UU Cipta Kerja

5

212 Produsen Beras Nakal Berhasil Dibongkar Kementan, Kerugian Capai Rp 99 Triliun
Headline
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Tarian Aceh Ratoh Jaroe - Instagram Apple
Apple Posting 'Ratoh Jaroe', Tarian Seribu Tangan Tradisi Aceh
hamdan att meninggal
Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia, Tinggalkan Warisan Abadi
2f1b6297-de61-4066-87c5-c232ab77feb0
Hari Bhayangkara ke-79, Pemkot Bandung dan Polrestabes Sinergi Jaga Bandung Tetap Aman

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.