BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menjelang penayangannya, film ‘A Business Proposal’ ramai diboikot oleh para pecinta weebtoon maupun drama aslinya.
Abidzar yang menjadi pemeran utama dalam film tersebut menjadi penyebab publik menyerukan boikot. Seruan boikot itu berawal dari beberapa pernyataan dan perilaku Abidzar selama mempromsikan film ‘A Business Proposal’.
Putra almarhum ustaz Jefri Al Bukhori itu juga mengaku bahwa dia tidak menonton keseluruhan serial aslinya sebelum memulai projek tersebut.
“Saya enggak nonton semua, saya cuma nonton beberapa episode aja. Karena saya ingin ciptain karakter sendiri,” ungkap Abidzar dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Hal itu dianggap tidak menghargai karya asli dan potensial merusak esensi cerita yang telah dibangun.
Tak hanya itu, Abidzar juga sempat melontaran komentar yang dianggap meremehkan penggemar drama Korea, membuat publik semakin geram.
Karena hal itu, tekanan dan seruan boikot terhadap film tersebut semakin besar. Hingga akhirnya Abidzar dan rumah produksi Falcon Pictures meminta maaf atas kegaduhan tersebut.
Dalam akun instagramnya, Abidzar mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada pihak yang tersinggung.
“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah,” tulis Abidzar dalam unggahan akun instagramnya.
BACA JUGA: A Business Proposal Versi Indonesia Siap Tayang, Para Pemain Ungkap Hal Ini
Namun, pernyataan tersebut menimbulkan berbagai reaksi publik, banyak publik yang sudah kecewa sehingga enggan untuk menonton film tersebut.
“Ga butuh penonton kan? Yaudin gua juga ga mau nonton, tombol yang ga mau nonton,” tulis @vq.azmh dalam unggahan instagram Abidzar.
Kontroversi tersebut berdampak besar bagi film ‘A Business Proposal’. Falcon Pictures selaku rumah produksi pun ikut buka suara.
Dalam unggahan instagramnya, Falcon Pictures menyebutkan ada 120 orang yang terlibat dalam film tersebut dan juga turut mengungkapkan permintaan maafnya kepada para penggemar.
“Hasil adaptasi ini adalah hasil kerja dan usaha lebih dari 120 orang kru dan 20 seniman, muda dan senior,” tulis Falcon Pictures dalam unggahannya.
“kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan ang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati,” tulis Falcon Pictures.
Atas pernyaataan tersebut, publik semakin marah dengan abidzar, karena dianggap tidak memikirkan 120 orang yang telah bekerja dan berusaha dalam pembuatan film tersebut.
“kenapa penonton harus mikirin 20 seniman dan 100 kru kalo 1 orang aktornya ga bisa mikirin mereka?,” tulis akun @ibnumazah dalam unggahan instagram Falcon Pictures.
(Magang UIN SGD/ Irma Prita-Aak)