BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kedatangan Lewis Hamilton ke Ferrari awal musim 2025 semula dipandang sebagai langkah bersejarah untuk mengakhiri puasa gelar tim Italia.
Namun, bos Ferrari Fred Vasseur kini mengakui bahwa transisi juara dunia tujuh kali itu tidak semudah yang dibayangkan.
Hamilton memang sempat menorehkan kemenangan di Tiongkok dan pole position di sesi Sprint, tetapi performanya kerap naik-turun dengan beberapa kali gagal masuk kualifikasi utama maupun finis tanpa poin.
Vasseur menilai, ekspektasi publik yang terlalu tinggi sejak awal musim justru memperberat adaptasi sang pebalap.
“Kami mungkin meremehkan besarnya perubahan yang ia hadapi. Setelah lebih dari dua dekade di Inggris dengan McLaren dan Mercedes, beralih ke Ferrari adalah perubahan total budaya tim, mesin, bahkan cara kerja di Maranello. Tidak mungkin hanya butuh tiga hari tes untuk menyesuaikan semuanya,” ujar Vasseur melansir podcast Beyond The Grid, Selasa (16/9/2025).
Baca Juga:
Lewis Hamilton Ungkap Satu Sosok yang Membuatnya Hengkang ke Mercedes
Dengan persaingan F1 2025 yang sangat ketat, Vasseur menekankan pentingnya konsistensi detail, mulai dari persiapan akhir pekan, simulasi, hingga balapan hari Minggu. Perbedaan sepersepuluh detik saja bisa menjatuhkan pebalap dari podium ke luar zona poin.
Meski demikian, Ferrari memastikan komitmen penuh untuk mendukung Hamilton.
“Spa dan Budapest adalah contoh akhir pekan sulit baginya, tapi seluruh tim di Maranello ada di belakangnya. Lewis adalah juara, ia masih punya kecepatan, dan kami yakin ia akan kembali ke level terbaik,” tegas Vasseur.
Lebih dari sekadar adaptasi teknis, cerita Hamilton di Ferrari kini juga menjadi ujian bagi manajemen ekspektasi tim, suporter, dan publik F1.
(Budis)