BANDUNG,TM.ID: Masjid Rahmatan Lil’Alamin merupakan salah satu arsitektur megah yang terletak di pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat. Berada di atas lahan seluas 6,5 hektare dengan ukuran 99 x 99 meter, masjid ini menjadi salah satu simbol kebesaran dan kebangkitan bangsa Indonesia pada abad ke-21.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail mengenai fakta-fakta menarik terkait Masjid Rahmatan Lil’Alamin yang menjadikannya sebuah destinasi yang patut dikunjungi.
Gaya Arsitektur Rahmatan Lil ‘Alamin
Masjid ini memiliki desain arsitektur yang memikat dan unik. Gaya arsitektur dalam pembangunan masjid ini memiliki gaya arsitektur gabungan dari berbagai gaya arsitektur di dunia.
Dalam situs Dunia Masjid Islamic Center, gaya arsitektur tersebut terkenal sebagai gaya arsitektur Masjid Rahmatan Lil’Alamin. Arsitek utama yang bertanggung jawab atas desain megah ini adalah Panji Gumilang, pendiri dan pemimpin ponpes Al-Zaytun.
Kubah Berwarna Emas dan Menara Tertinggi Ketiga di Dunia
Salah satu daya tarik utama Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin adalah kubahnya yang berwarna emas. Kubah berwarna emas ini memberikan kesan yang elegan dan mengesankan bagi para pengunjung. Selain itu, masjid ini juga memiliki Menara Pemuda dan Perdamaian.
Tinggi menara tersebut mencapai 201 meter, menjadikannya menara masjid tertinggi ketiga di dunia. Menara Pemuda dan Perdamaian sesuai dengan asma nabi, yaitu 201 nama.
Tahan Hingga 500 Tahun
Masjid tersebut bukan hanya megah secara fisik, tetapi juga memiliki daya tahan yang luar biasa. Bangunan masjid ini terancang dengan gaya arsitektur gabungan dari berbagai penjuru dunia. Tujuannya mengubah paradigma berpikir khalayak ramai tentang pesantren menjadi sesuatu yang bersih, megah, gagah, dan modern.
Menurut situs Dunia Masjid Islamic Center, semua bangunan di dalam pondok pesantren Al-Zaytun, termasuk Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin, memiliki daya tahan lebih dari 500 tahun bahkan bisa mencapai puluhan abad. Hal ini setara dengan bangunan-bangunan monumental di dunia yang telah mengukir sejarah pada zamannya.
Monumen Sejarah Bernilai
Masjid ini diyakini akan menjadi monumen sejarah yang bernilai bagi generasi mendatang. Nilai sejarah masjid ini akan setara dengan bangunan-bangunan monumental dunia yang telah tercatat dalam sejarah zamannya.
Sebagai contoh, kompleks Masjid Cordoba, Istana Al-Hamra, dan Medinat az-Zahra di Spanyol, serta bangunan-bangunan monumental dari berbagai peradaban seperti Romawi, Mesir, Dinasti Cina klasik, dan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha.
Keberlanjutan dan kekuatan struktural bangunan ini didesain dengan menggunakan bahan konstruksi berkualitas dan proses pengerjaan yang telaten dan cerdas.
BACA JUGA: Rekening Panji Gumilang Diblokir, Bagaimana Nasib Mahad Al Zaytun?
(Kaje/Budis)