BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan bos tim Haas Guenther Steiner memprediksi persaingan ketat pada musim F1 2025 dengan berbagai pemenang berbeda sepanjang tahun. Mantan kepala tim Haas ini menilai McLaren dan Ferrari sebagai tim terkuat berdasarkan performa musim sebelumnya.
Musim 2024 menyaksikan empat tim teratas bersaing sengit hingga akhirnya McLaren keluar sebagai juara konstruktor. Ferrari berada di posisi kedua, sementara Red Bull dan Mercedes harus puas di urutan ketiga serta keempat.
Tiga dari empat tim besar mengalami perubahan susunan pembalap menjelang musim 2025, dengan perombakan signifikan. Lewis Hamilton bergabung dengan Ferrari, Liam Lawson masuk Red Bull, dan Kimi Antonelli debut bersama Mercedes.
Steiner menilai perubahan ini akan memberikan keuntungan lebih besar bagi Ferrari dan McLaren dibanding Red Bull serta Mercedes. “Kedua tim tersebut memiliki kombinasi pengalaman dan pengembangan mobil yang lebih baik di akhir 2024,” katanya di F1 Official, Selasa (4/3/2025).
BACA JUGA:
Gerhard Berger Yakin Ferrari Akan Raih Gelar Juara Dunia di F1 2025
F1 2025: Lewis Hamilton Antusias Debut Bersama Scuderia Ferrari
Menurut Steiner, McLaren dan Ferrari memahami keseimbangan aerodinamika, pengendalian, serta faktor teknis lain yang membuat mobil lebih kompetitif. Ia juga menyoroti pengalaman duet pembalap mereka sebagai faktor kunci dalam perburuan gelar.
Red Bull dan Mercedes dinilai kurang unggul karena masing-masing memiliki pembalap baru yang belum menjalani musim penuh. Meski berbakat, pemula tetap membutuhkan waktu beradaptasi dengan tekanan balapan sepanjang musim.
Steiner bahkan sedikit condong memilih McLaren sebagai favorit juara berdasarkan perkembangan signifikan mereka tahun lalu. “Saya yakin tim asal Woking itu bisa tampil lebih konsisten dan bersaing di puncak klasemen,” ucapnya.
Selain persaingan tim, Steiner juga memprediksi bahwa musim 2025 akan menghadirkan lebih dari satu pemenang berbeda. Ia yakin balapan akan lebih terbuka, seperti musim sebelumnya yang menghasilkan berbagai juara.
Sementara itu, perubahan regulasi untuk 2026 menjadi tantangan lain bagi tim dalam menentukan strategi pengembangan. Menurut Steiner, mayoritas tim akan mulai fokus pada pengembangan mobil 2026 setelah pertengahan musim 2025.
Hanya tim yang bertarung dalam perebutan gelar juara dunia yang mungkin tetap mengembangkan mobil 2025 lebih lama. Jika persaingan sangat ketat, tim bisa menunda transisi pengembangan untuk memastikan kemenangan musim ini.
Steiner menyebut bahwa McLaren dan Ferrari harus memanfaatkan momentum awal musim sebelum semua tim mulai mengalihkan fokus. Keseimbangan strategi pengembangan dan performa di lintasan akan menentukan hasil akhir kejuaraan.
Grand Prix Miami pada Mei akan menjadi salah satu ajang penting untuk melihat tren kekuatan tim musim ini.
(Usk)