BANDUNG, SUAR MAHASISWA—Kecerdasaan buatan AI telah menjadi teknologi yang sangat akrab di kehidupan sehari-hari
dan bukan lagi sekedar angan-angan di masa depan. Teknologi ini sudah tidak asing lagi di telinga
kita, selain itu berkat bantuan teknoligi AI ini segala pekerjaan berat manusia bahkan yang terlihat
mustahil dapat dengan cepat teratasi.
Teknologi AI ini telah menghasilkan otomatisasi yang sebelumnya sulit dibayangkan di banyak industri seperti manafaktur, kesehatan, maupun dunia perkuliahan. Di dunia perkuliahan AI sudah tidak tabu lagi untuk di gunakan, tetapi masih harus memperhatikan etika dalam penggunaannya. AI sudah banyak membantu meringankan beban mahasiswa dalam mencari informasi secara cepat, tetapi bukan berarti mahasiswa sepenuhnya melepas tanggung jawab tersebut. Pada artikel kali ini, akan membahas perihal etika penggunaan AI
dalam pengerjaan tugas, dan membedah lebih dalam isinya.
Meskipun teknologi AI ini sangat bermanfaat, tetapi di dalam dunia perkuliahan kita harus tetap hati-hati dalam penggunaannya, terutama dalam membuat karya jurnalistik maupun tugas lain nya, kenapa? karena ada yang namanya peraturan perundang-undangan perihal plagiarisme, terlebih lagi Indonesia adalah negara hukum, dimana segala bentuk kriminal dapat terkena pasal sesuai pelanggaran nya. Plagiarisme menggunakan teknologi AI dapat terkena pasal UU No.28 Tahun 2014 tentang hak cipta, hal ini mencakup berbagai bidang seperti, karya tulis, karya seni, karya audiovisual, dan banyak lagi.
Etika penggunaan AI dalam membuat laporan, mencari tau informasi, maupun membantu segala aspek kehidupan, perlu di perhatikan.
Ada banyak cara agar tetap memanfaatkan AI semaksimal mungkin tanpa terkena plagiarisme seperti :
1. Parafrase dengan pemahaman pribadi atau bahasa sendiri
2. Hanya menjadikan referensi dalam mencari informasi
3. Mencantunkan sumber jika memakai data, teori, maupun kutipan orang lain
4. Gunakan alat untuk cek plagiarisme di berbagai web
KESIMPULAN
AI bukanlah hal yang illegal untuk di gunakan, melaikan batu loncatan untuk mempermudah
segala pekerjaan. Dalam dunia perkuliahan AI membuka ruang efisiensi maupun otomatisasi dalam
skala besar. Namun penggunaan tanpa panduan etis dan etika, justru merusak fondasi dan citra
mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa perlu memahami batasan antara memanfaatkan AI sebagai alat
bantu belajar, dengan menggantikan usaha pribadi secara penuh tanpa bertanggung jawab.
Penulis:
Anasya Mahadewi Chauzar , Universitas Indonesia Membangun