BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menghitung cadangan mineral di Indonesia. Langkah ini dilakukan melalui pembentukan Joint Ore Reserve Committee (JORC).
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong hilirisasi sektor pertambangan mineral, sehingga dapat meningkatkan investasi ke dalam negeri.
“Presiden telah menugaskan kami untuk segera melakukan JORC terhadap seluruh cadangan mineral yg kita miliki,” ujar Bahlil, di Istana Negara, Selasa (9/9/2025).
Adapun JORC adalah penetapan standar minimum untuk pelaporan publik hasil eksplorasi sumber daya mineral dan cadangan bijih. Hal ini biasanya dilaporkan saat penyampaian informasi kepada investor dan pemangku kepentingan lain di industri pertambangan.
Baca Juga:
Harga Batu Bara Acuan September 2025 Naik 4,6 Persen, Capai USD 105,33 per Ton
Pertamina Perluas Produksi Avtur Minyak Jelantah, Tambah 16 Ribu Barel Per Hari di 2026
Berdasarkan Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Badan Geologi Kementerian ESDM, dengan data termutakhirkan Desember 2024, berikut data cadangan mineral dan batu bara terbaru RI:
1. Batu Bara
Total cadangan Batu Bara per tahun 2024 mencapai 31,95 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira sebesar 14,418 miliar ton dan cadangan terbukti 17,536 miliar ton.
Umur cadangan batu bara nasional diperkirakan bertahan selama 45 tahun, dengan estimasi rata-rata produksi batu bara nasional sebesar 700 juta ton per tahun.
2. Nikel
Kemudian untuk nikel, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih nikel per tahun 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 2,095 miliar ton.
Umur cadangan bijih nikel nasional diperkirakan bertahan selama 45 tahun, dengan estimasi rata-rata produksi bijih nikel nasional sebesar 173 juta ton per tahun.
3. Timah
Total cadangan bijih timah per tahun 2024 tercatat sebesar 6,430 miliar ton. Jumlah Cadangan ini terdiri dari cadangan terkira sebesar 5,138 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,292 miliar ton.
4. Bauksit
Total cadangan bijih bauksit per tahun 2024 tercatat sebesar 2,865 miliar ton. Jumlah cadangan ini terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,855 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,010 miliar ton.
Umur cadangan bijih bauksit nasional diperkirakan bertahan selama 343 tahun, dengan estimasi rata-rata produksi bijih bauksit nasional sebesar 8,362 juta ton per tahun.
5. Tembaga
Total cadangan bijih tembaga per tahun 2024 tercatat sebesar 2,857 miliar ton. Jumlah cadangan terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,781 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,075 miliar ton.
Umur cadangan bijih tembaga nasional diperkirakan bertahan selama 26 tahun, dengan estimasi rata-rata produksi bijih tembaga nasional sebesar 108 juta ton per tahun.
(RaidiBudis)