Ekonomi RI Tak Pernah Bisa Tumbuh 6% di Masa Pemerintahan Jokowi!

Penulis: distopia

Jokowi Backup Semua Data Nasional
Ilustrasi-Presiden Joko widodo Intruksikan Backup Semua Data Nasional (Teropongmedia)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA — Pertumbuhan ekonomi RI tidak pernah mengalami pertumbuhan hingga ke level 6% semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, menjelang masa akhir kabinet Jokowi, pergerakannya hanya tumbuh di level 5,11% per kuartal I-2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Hal itu disebab, pada kuartal I-2023 hanya 5,04%, kuartal I-2022 sebesar 5,02%, kuartal I-2021 minus 0,69%, kuartal I-2020 tumbuh 2,97%, dan kuartal I-2019 tumbuh 5,06%.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, sebetulnya Indonesia saat ini dan hingga beberapa tahun ke depan masih memiliki modal untuk menggapai pertumbuhan ekonomi yang cepat. Di antaranya melalui bonus demografi.

“Sekarang kita sedang masuk masa bonus demografi,” kata Amalia saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Bonus demografi itu ialah masa saat penduduk usia produktif di Indonesia dengan rentang usia 15-64 tahun lebih besar dibandingkan, dengan usia nonproduktif atau 65 tahun ke atas dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk

Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sendiri per Februari 2024 telah mencapai 214 juta orang, atau naik 2,41 juta orang dari Februari 2023.

BACA JUGA: Hal Paling Mengerikan Jika Inflasi Dibiarkan Tak Terkendali

Kemudian, Total orang yang bekerja dari jumlah penduduk usia kerja itu sebanyak 142,18 juta orang.

Meski jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia sudah mencapai 142,18 juta dari total penduduk yang sudah mencapai 279,07 juta orang, pertumbuhan ekonomi Indonesia tak kunjung mampu tumbuh di level 6%.

Padahal, Jokowi saat mencalonkan diri sebagai presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 7%.

Faktanya, target pertumbuhan yang Jokowi gadang-gadang itu tak kunjung tercapai.

Amalia mengatakan, BPS tidak dapat menjelaskan alasan pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu stagnan di level 5% dan tak kunjung mampu tumbuh di atas angka itu. Menurutnya, ini menjadi tugas kementerian atau lembaga terkait.

“Karena tugas BPS, kami mencatat dan menyampaikan angka realisasi bukan perkiraan,” tutur Amalia yang juga merupakan Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027

5

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.