Ekonomi Digital Tumbuh Pesat Persaingan Platform e-commerce Internasional Ketat

Ekonomi Digital,
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki dalam acara Demo Day Knalpot Aftermarket (Dok. Kemenkop UKM)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mengatakan bahwa ekonomi digital tumbuh sangat pesat. Sehingga, ini mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan besar dan platform e-commerce internasional.

“Ini juga menimbulkan tantangan. Terutama dalam praktik predatory pricing (praktik penjualan barang di bawah harga modal),” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki seperti dikutip teropongmedia.

Karenanya, ia meminta masyarakat hati-hati terhadap barang yang dipasarkan di pasar ekonomi digital atau online. Masyarakat juga diingatkan agar tidak tertipu dengan produk impor yang murah, tetapi tidak berkualitas.

Teten lantas menekankan pentingnya edukasi dan literasi bagi konsumen. Khususnya di era saat ini yang serba online.

“Konsumen kita di pasar online itu begitu mudah tergiur dengan produk impor karena harga murah. Sehingga mereka banyak yang tertipu dengan kualitas produknya,” kata Teten.

“Saya yakin bila konsumen kita terus diberikan edukasi dan literasi dengan baik. Maka akan meningkatkan pemasaran produk-produk lokal yang justru lebih berkualitas,” katanya.

Ia mengatakan dominasi produk impor di platform digital kian mengkhawatirkan, dengan sekitar 90 persen barang yang dijual berasal dari impor. Ini, menurutnya, mengurangi kesempatan bagi UMKM lokal untuk bersaing.

Pemerintah, kata Teten, telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. Tujuannya, untuk memberikan perlindungan yang komprehensif bagi UMKM di era ekonomi digital.

Menurutnya, pasar digital bagaimanapun tetap penting sebagai akselerator perkembangan usaha UMKM. Teten, mengutip MSME Empowerment Report pada 2022, mengatakan bahwa digitalisasi telah memberikan manfaat besar bagi peningkatan kinerja usaha UMKM.

BACA JUGA: Pajak Usaha Atas Ekonomi Digital Tembus 26,75 Triliun

“Penjualan meningkat rata-rata 84,2 persen, efektivitas operasional meningkat 73 persen, perluasan pasar mencapai 62,8 persen. Serta efisiensi biaya 50,7 persen,” katanya.

Teten pun berharap sektor swasta seperti Grab Indonesia tetap konsisten untuk terus mengutamakan produk dalam negeri. Serta berkolaborasi lebih erat dengan pelaku UMKM, pemerintah, dan sektor swasta lainnya.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua Digelar di Jakarta
Wamendagri: Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua Digelar di Jakarta
MBG untuk Ibu Hamil Tetap Berjalan saat Ramadan
MBG untuk Ibu Hamil Tetap Berjalan saat Ramadan
Liverpool
The Reds Makin Kokoh di Puncak, Liverpool Libas Newcastle 2-0
Persib Siapkan Mode Manuver Senyap
Persib Siapkan Mode Manuver Senyap Untuk Bangun Skuatnya di Musim Depan
Performa Robi Darwis Dapat Sorotan Tajam
Performa Robi Darwis Dapat Sorotan Tajam, Bojan Hodak Pasang Badan
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Real Madrid
Real Madrid Unggul Tipis Atas Sociedad di Copa del Rey 2024/2025
Manchester United
Laga Dramatis Liga Inggris, Manchester United Taklukan Ipswich Town 3-2
Indonesia Juarai Cheerleading Japan Open Championship
Indonesia Juarai Cheerleading Japan Open Championship 2025 di Yokohama
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 27 Februari 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.