Ecommerce Pembantai UMKM Asal China Makin Dekati Indonesia, Waspada!

temu china
(Instagram/the.china.project)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Temu, Platform ecommerce asal China makin mendekati pasar Indonesia. Saat ini, Temu telah masuk Thailand dan langsung menawarkan diskon 90% untuk produk fesyen yang dikirim langsung dari pabriknya di China.

Momentum Works memberitakan, bahwa Thailand merupakan pasar ketiga yang berhasil dimasuki Temu. Ecommerce ini memulai operasinya dengan senyap pada Selasa (30/7/2024).

Sebelumnya, Temu sudah beroperasi di Malaysia dan Filipina.

Semua barang yang ditawarkan Temu di Thailand adalah produk buatan luar negeri yang didatangkan langsung dari negeri asalnya tanpa perantara lokal. Sistem ini dikenal dengan perdagangan lintas perbatasan atau cross-border.

Produk yang dijajakan Temu di websitenya tidak memiliki merek atau barang unbranded.

Berdasarkan data Momentum Works, Thailand adalah pasar ecommerce nomor dua di Asia Tenggara setelah Indonesia.

Temu bisa mendatangkan barang dari China langsung ke Thailand lewat jalur darat antara Guangzhou ke Bangkok. Jalur logistik ini membuat Temu bisa mengantarkan barang ke pelanggan di China dalam waktu kurang dari 5 hari.

Per 2023, platform ecommerce terbesar Thailand adalah Shopee dengan penguasaan pasar 49% diikuti oleh Lazada (30%) dan TikTok Shop (21%).

Momentum Works meramalkan bahwa Temu dalam waktu dekat juga akan memasuki pasar Indonesia.

Temu adalah platform ecommerce milik perusahaan raksasa China bernama PDD Holdings, yang sebelumnya sukses dengan platform group buying Pinduoduo.

BACA JUGA: Komplotan WNA China Keruk Emas Indonesia, Kerugian Capai Rp957 M

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki sempat berbicara mengenai ancaman Temu. Ia menyatakan setelah TikTok Shop, ternyata ada satu aplikasi lain yang mengancam keberlangsungan UMKM di Indonesia, yaitu Temu.

Teten mengungkap aplikasi yang berasal dari China itu sudah masuk ke 58 negara. Menurut Teten, aplikasi Temu berpotensi berbahaya sebab terhubung langsung dengan 80 pabrik di China. Menurutnya, aplikasi ini lebih berbahaya daripada TikTok Shop.

“Nah kalau TikTok kan masih mending lah, masih ada reseller, ada afiliator, masih membuka lapangan kerja. Kalau ini kan akan memangkas langsung,” kata Teten.

(Dist)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Persib Siapkan Mode Manuver Senyap
Persib Siapkan Mode Manuver Senyap Untuk Bangun Skuatnya di Musim Depan
Performa Robi Darwis Dapat Sorotan Tajam
Performa Robi Darwis Dapat Sorotan Tajam, Bojan Hodak Pasang Badan
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
PSIM Yogyakarta Juara Liga 2
PSIM Yogyakarta Juara Liga 2 setelah Tekuk Bhayangkara FC
Peluncuran Bank Emas Prabowo
Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Anto Boyratan
Ukir Sejarah! Anto Boyratan Jadi Atlet Indonesia Pertama di Liga Basket Australia
BPBD Kabupaten Bandung, banjir
BPBD Kabupaten Bandung: Tanggul Jebol Sungai Cikapundung Kolot Genangi Ribuan Rumah Warga

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.