BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar), Herman Suryatman, secara resmi meluncurkan program e-Monev Keterbukaan Informasi Publik di Aula Timur Gedung Sate Bandung , Selasa (10/7/2024).
Program e-Monev ini merupakan sistem monitoring dan evaluasi berbasis elektronik yang difasilitasi oleh Komisi Informasi Jawa Barat.
Herman menyampaikan harapannya bahwa kehadiran e-Monev akan meningkatkan keterbukaan informasi publik di Jawa Barat menjadi lebih maksimal. Saat ini, Jawa Barat telah menjadi salah satu provinsi dengan indeks keterbukaan informasi publik tertinggi di Indonesia, mencapai angka 84,4, dengan badan publiknya masuk kategori informatif mencapai 95,53.
“Saya kira ini hasil kerja keras semua, salah satunya bimbingan dari Komisi Informasi. Apalagi sekarang ada e-Monev, keterbukaan informasi kita saya kira bisa lebih maksimal,” ujar Herman.
Kendati Begitu, Herman menginginkan agar informasi publik ini tidak hanya sekadar meningkatkan transparansi, tetapi juga berdampak nyata pada kesejahteraan masyarakat, seperti menurunkan angka kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan stunting.
“Untuk tahun 2024, kami berharap informasi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, harus lebih berdampak. Jadi, kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan stunting harus turun secara signifikan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Lestarikan Warisan Budaya Daerah, Pemprov Jabar Gelar Festival Permainan dan Olahraga Tradisional
Herman menekankan, salah satu kunci keberhasilan adalah penyampaian informasi yang baik sampai ke tingkat individu, mulai dari wilayah kabupaten, kota, kecamatan, desa, hingga keluarga.
“Salah satu contohnya adalah maraknya penggunaan judi online yang disebabkan oleh minimnya informasi kepada individu. Oleh karena itu, badan publik harus terus menyampaikan bahaya judi online, pinjol ilegal, dan bank emok kepada masyarakat,” jelasnya.
Tantangan besar tahun ini bukan hanya terletak pada keterbukaan informasi publik, kata Herman, tetapi juga bagaimana informasi yang terbuka tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada tingkat individu.
“Ini adalah tantangan kita tahun ini, bukan hanya keterbukaan informasi publik tetapi juga bagaimana informasi yang terbuka ini dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan sampai ke tingkat individu,” tutupnya.
Setelah peluncuran e-Monev, dilakukan penandatanganan Pakta Integritas e-Monev oleh pihak terkait, termasuk Kabid Informasi dan Pelayanan Publik Diskominfo Jabar, para komisioner Komisi Informasi Jabar, serta tim independen monitoring dan evaluasi.
(Budis)