JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Demi menekan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), muncul wacana pengurangan durasi masa tinggal jamaah calon haji selama di tanah suci. Wacana ini mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Namun, kata kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Zainut Tauhid Sa’adi, meskipun ada pengurangan BPIH, kualitas layanan jamaah haji jangan sampai berkurang.
“Bahkan kalau bisa harus lebih baik,” tegas Zainut Tauhid seperti dilansir Antara, Kamis (2/1/2025).
Menurutnya, rencana pemotongan durasi masa tinggal merupakan langkah maju untuk mengurangi BPIH. Selama ini pengurangan BPIH hanya bertumpu dari besar kecilnya subsidi nilai manfaat dari BPKH.
Menurut Zainut, apabila subsidinya besar maka BPIH menjadi kecil, tetapi jika subsidinya berkurang maka BPIH menjadi mahal.
BACA JUGA: Aplikasi KawalHaji, Mudahkan Keluarga Jamaah Haji Pantau dari Rumah
Ia berpandangan, pengurangan biaya haji dengan cara menambah subsidi dari nilai manfaat merupakan cara yang tidak kreatif dan tidak sehat. Pasalnya, hal tersebut berpotensi menggerus nilai manfaat yang pada akhirnya justru akan merugikan calon jamaah haji yang masih pada posisi masa tunggu.
“Ada pemahaman yang keliru selama ini, bahwa subsidi jamaah haji itu berasal dari pemerintah padahal sebenarnya dana subsidi itu berasal dari jamaah haji masa tunggu,” kata dia.
“Jadi subsidi tersebut berasal dari return investasi dana haji jamaah yang dikelola BPKH,” ujarnya menambahkan.
Dana subsidi tersebut, kata Zainut, sejatinya adalah jatah calon jamaah haji lainnya yang berangkat belakangan, atau yang biasa disebut jamaah tunggu.
Ia berharap, penyusunan BPIH harus benar-benar mempertimbangkan aspek proporsionalitas dan keberlanjutan keuangan haji. Jangan sampai mengganggu rasa keadilan bagi calon jamaah haji lainnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i mengatakan terdapat peluang memperpendek periode ibadah haji menjadi tiga hari dengan memaksimalkan fasilitas, seperti memperbanyak tempat pemberangkatan jamaah.
Ia mengatakan, wacana mempersingkat masa ibadah haji dapat direalisasikan apabila pemerintah menambah jumlah embarkasi jamaah. Selain itu, menurut dia juga harus memperluas jatah slot mendarat di bandara di Arab Saudi.
(Aak)